Antisipasi Banjir, 160 Murid SD Cililitan Dipulangkan

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 160 murid SD Negeri 03 Pagi yang terletak di RT 08 RW 16, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (15/1/2013), terpaksa dipulangkan. Langkah itu dilakukan sebagai upaya antisipasi datangnya banjir akibat luapan muka air di Sungai Ciliwung.

Kepala SD Negeri 03 Pagi Cililitan, Djumiati, mengungkapkan, sebenarnya area sekolahnya belum dilanda banjir. Namun, pada Selasa pagi, pihak sekolah mendapat kabar bahwa muka air di pintu air Katulampa dan Depok berstatus Siaga 1. Adapun jarak antara bangunan sekolah dan aliran sungai hanya sekitar tiga meter.

Djumiati melanjutkan, jika dalam kondisi banjir biasa, luapan air di area sekolahnya mencapai ketinggian dua meter. Namun, jika banjir besar, ketinggian air mencapai tiga meter. Hal tersebutlah yang menjadi pertimbangan pihak sekolah memulangkan lebih awal para peserta didiknya.

"Itu yang jadi pertimbangan kami, anak-anak kami pulangkan dari pukul 10.00 WIB pagi. Dari pagi, kami sudah siap-siap mengangkat barang-barang ke tempat lebih tinggi," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/1/2013).

Sebanyak 160 murid itu terdiri dari empat kelas, yaitu kelas satu berjumlah dua dan kelas dua dan tiga yang berjumlah masing-masing satu kelas. Selain banjir besar yang mengancam sekolah, kebanyakan peserta didiknya juga tinggal di bantaran sungai yang berpotensi banjir dan terpaksa dipulangkan lebih cepat dari biasa.

Namun, kata Djumiati, peserta didik yang dipulangkan adalah kelas satu hingga kelas tiga. Pasalnya, peserta didik di kelas empat hingga kelas enam tengah menjalani pendalaman materi untuk kesiapan menempuh ujian sekolah.

"Jadi, kelas empat sampai kelas enam menunggu perkembangan saja. Biar mereka fokus dulu ke belajar mereka, mau ujian kan," kata Djumiati.

Pihak sekolah tidak bisa memastikan sampai kapan langkah pemulangan peserta didik dilakukan. Djumiati berharap banjir kali ini tidak berimbas negatif kepada berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolahnya, antara lain tidak merusak fasilitas sekolah tersebut.

Berita terkait, baca :

BANJIR RENDAM JAKARTA