Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rob Merendam Puluhan Rumah di Kolaka

Kompas.com - 15/01/2013, 10:23 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA,KOMPAS.com - Warga Kolaka, Sulawesi Tenggara, masih harus menghadapi kondisi cuaca yang buruk. Angin kencang, hujan deras, dan gelombang tinggi di laut masih terus terjadi di Kolaka.

Puluhan rumah di Desa Wowa Tamboli, Kecamatan Wolo, Kolaka, terendam akibat banjir rob, Selasa (15/1/2013) dini hari tadi. Ketinggian air mencapai betis orang dewasa. Banjir ini menyusul gelombang tinggi yang menghantam pesisir pantai di daerah tersebut.

Menurut Kepala Desa Wowa Tamboli, Sofyan, cuaca buruk terjadi di desanya sejak Senin (14/1/2013) sore dan mencapai puncak pada dini hari tadi.

Air laut yang naik hingga ke permukiman sempat terjadi beberapa kali, namun setelah dibarengi angin kencang gelombang tinggi itu pun langsung merendam sedikitnya 50 rumah warga.

"Air yang naik hingga ketinggian betis itu merusak rumah warga. Memang tidak ada korban jiwa, tapi kerugian material sangat besar sekali," ungkap Sofyan, Selasa (15/1/2013).

Warga juga masih menghadapi ancaman angin kencang. Atap sejumlah rumah, terutama yang berada dekat pantai, terbang terbawa angin.

Untuk saat ini Sofyan mengaku belum bisa memastikan jumlah kerugian atas kejadian tersebut. Sofyan mengatakan, sebenarnya warganya sangat berharap di desa tersebut dibuat tangul pemecah ombak yang bisa mengantisipasi banjir rob.

"Sebenarnya kami telah usulkan sejak tahun 2008 tapi hingga saat ini belum ada kejelasan. Warga juga sudah capek dilanda seperti ini terus tiap tahun," tambahnya.

Hamsir, warga Desa Wowa Tamboli, menuturkan, bagi masyarakat sekitar pantai harus menghadapi angin kencang dan gelombang tinggi setiap tahun. Situasi itu biasanya berlangsung selama 15 hari.

"Kalau pengalaman kami ya seperti itu, minggu ini puncaknya angin kencang dan gelombang tinggi karena tiap tahun kami rasakan kejadian ini," ucap Hamsir.

Hingga berita ini pihak dari Tagana maupun tim SAR belum bisa dimintai keterangan terkait kerusakan serta kerugian yang nampak karena masih dalam pendataan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com