Lokasi banjir paling banyak terjadi di Jakarta Timur yang merendam rumah 2.534 keluarga. Sementara genangan tertinggi terjadi di Kelurahan Kampung Melayu dan Cawang, Jakarta Timur, yang mencapai 200 sentimeter dari permukaan tanah.
”Kami sudah salurkan bantuan logistik ke warga korban bencana. Hanya saja, ada yang merasa terlambat menerima distribusi makanan karena sukarelawan kami perlu memasak terlebih dahulu untuk korban. Kami juga sediakan tenaga kesehatan untuk membantu warga yang sakit,” kata Arfan Arkilie, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta.
Arfan meminta warga mewaspadai fenomena cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan. Sesuai perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, tiga hari ke depan akan bertiup angin kencang disertai hujan lebat dari arah tenggara melintasi Jakarta. Peristiwa ini sudah mulai terjadi pada Kamis sore di sekitar Jakarta.
Sementara itu, Wahyu H Endrastomo, Pejabat Pembuat Komitmen 18, Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Metropolitan III, Kementerian Pekerjaan Umum, di lokasi tanah longsor di Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, menginformasikan, lebih dari 20 titik rawan longsor berada di sepanjang Jalan Raya Puncak penghubung Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur.
Curah hujan yang tinggi di kawasan Puncak pada Januari dan Februari membuat kerawanan itu meningkat. Selain itu, longsor terjadi di beberapa lokasi posisi tebing yang terlalu tegak.
”Seharusnya dibuat lebih landai. Kerawanan longsor di jalur ini sementara kami antisipasi dengan menyiagakan dua alat berat di wilayah Bogor dan Cianjur,” kata Wahyu.
Pada Kamis pagi, jalur dibuka sebagian untuk sepeda motor. Menjelang pukul 17.00, mobil melintasi jalur itu bergantian dari arah Bogor dan Cianjur. Sementara jalur dari arah pertigaan Gadog hingga Puncak Pass kembali dibuka dua arah pukul 17.45.