Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Bangkai Sumatera Berbunga di Melbourne

Kompas.com - 26/12/2012, 15:11 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

MELBOURNE, KOMPAS.com - Kebun Raya Melbourne mendapatkan hadiah Natal karena bunga bangkai asal Sumatera berbunga pas Hari Natal, Selasa (25/12/2012). Ini paling tidak mendatangkan tambahan 10 ribu pengunjung ke kebun raya tersebut.

Bunga bangkai yang tingginya hampir dua meter tersebut berbunga untuk pertama kali sejak ditanam di sana tujuh tahun lalu. Koordinator tanaman di kebun raya tersebut David Robbins kepada televisi ABC mengatakan Titan Arum ini disebut sebagai bunga bangkai memang karena karakternya yang unik.

"Ya baunya kira-kira kombinasi antara keju yang sudah rusak dicampur ikan mati dan daging yang sudah busuk. Kami memiliki bunga yang sama, namun lebih kecil di salah satu rumah kaca, dan ketika pintunya dibuka, baunya terasa sekali." kata Robbins.

Menurut Robbins, sekitar 180 bunga bangkai ini sudah pernah berbunga di seluruh dunia. Sejak ditemukan pertama kali oleh ahli botani Italia Odoardo Beccari di hutan Sumatera di tahun 1878, bunga bangkai ini menarik minat para ahli maupun para penggemar tananam lainnya.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia L. Sastra Wijaya, tidak semua bunga bangkai ini akan berbunga. Di habitat aslinya saja jarang apalagi ketika ditanam di kebun raya. Masa berbunga pun pendek sekali hanya 48 jam saja.

Di Melbourne, bunga bangkai tersebut mulai tumbuh 10 Desember lalu dan mencapai puncaknya setinggi 180 cm hari Natal (25/12) kemarin. "Kami beruntung, dan juga publik beruntung berkesempatan untuk melihat bunga bangkai ini karena di habitat aslinya, bunga ini semakin terancam." kata Direktur Kebun Raya Melbourne, Chris Cole.

Menurut Cole, melihat pengalaman masa lalu dimana bunga bangkai ini pernah juga mekar di Kebun Raya Sydney diperkirakan sekitar 10 ribu orang akan berkunjung untuk melihat dan mencium bau bunga bangkai tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com