Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flu Burung Mulai Serang Ayam, Kendal Makin Waspada

Kompas.com - 24/12/2012, 15:01 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com — Wabah flu burung di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, terus meluas. Bahkan, kini, flu burung tidak hanya menyerang unggas yang ada di peternakan, tetapi juga ayam milik warga sekitar peternakan. Ayam-ayam itu mati mendadak bila mendekati tempat peternakan tersebut.

Untuk mengantisipasi agar wabah flu burung tidak semakin meluas, Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kendal membagi disinfektan kepada kecamatan-kecamatan untuk melakukan penyemprotan kandang-kandang unggas milik warga.

Kepala Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kendal, Sri Purwati, menjelaskan, penyemprotan dilakukan supaya virus yang menyebar dan menyerang itik terus berkurang dan diberikan dua kali dalam sehari.

"Penyemprotan disinfektan ini untuk membunuh virus yang masih mengendap, baik di kandang maupun bekas makanan yang tersisa," kata Purwati, Senin (24/12/2012).

Purwati juga meminta kepada masyarakat agar itik yang mati dikumpulkan lalu dibakar dan kemudian dikubur untuk memutus mata rantai virus agar tidak menyebar. Cara itu untuk saat ini dinilai cukup efektif dan mencegah penyebaran flu burung.

Serangan virus flu burung di Kabupaten Kendal sudah terjadi sejak awal Desember dan menyebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Rowosari, Weleri, Kaliwungu Selatan, Patebon, Brangsong, dan Cepiring. Kebanyakan virus flu burung ini menyerang itik kecil dan dewasa.

"Dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal, sudah ada 6 kecamatan yang terserang flu burung," tambahnya.

Terkait dengan wabah flu burung yang menyerang beberapa kecamatan di kabupaten Kendal, Sekretaris Komisi B DPRD Kendal, Kartiko Nursapto, mengatakan, dinas terkait harus mendata peternakan yang ada di Kendal. Setelah mendata, kemudian dinas harus menanganinya supaya tidak terkena wabah flu burung.

"Pemerintah kabupaten juga bisa memberi bantuan kepada pemilik peternakan yang ternaknya terserang flu burung dan banyak yang mati sehingga mereka tidak mengalami kerugian yang banyak," pinta Kartiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com