Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saya Sudah Putus Asa

Kompas.com - 24/12/2012, 03:29 WIB

Warga Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, merasakan keganjilan. Sampai Minggu (23/12) sore, mereka heran mengapa saat Jakarta banjir, justru mengalami krisis air bersih. Krisis air bersih itu terjadi dua bulan terakhir, lalu semakin parah dua minggu ini.

Akibatnya, warga kesulitan menjalani hidup. Lenny (35), warga Kelurahan Karet Tengsin, kurang tidur selama krisis air. Dia dan suaminya harus begadang setiap hari pada pukul 02.00-04.00. Apabila terdengar gemercik air, dia bergegas menyalakan keran dan menampungnya.

Air darurat itu tidak cukup dipakai untuk semua keperluan.

”Air hasil penampungan itu hanya cukup untuk keperluan mencuci. Kalau mandi, saya harus menumpang tetangga yang menggunakan air tanah. Tetangga yang lain juga ikut menumpang karena semua juga mengalami persoalan yang sama,” tutur Lenny.

Berkali-kali Lenny menghubungi operator yang mendistribusikan air ke permukimannya. Jawaban dari penerima telepon, akan dicek lebih dulu penyebabnya. Lalu operator mendata alamat lengkap Lenny. ”Sampai hari ke delapan air belum normal. Saya sudah putus asa,” tuturnya.

Padat penduduk

Permukiman Karet Tengsin tergolong padat. Hampir tidak ada ruang longgar yang memisahkan antara rumah satu dan rumah lain. Sebagian besar warga menggunakan air bersih dari PAM Jaya, sementara yang lain menggunakan air tanah. Air bersih di permukiman itu digunakan beberapa keluarga yang tinggal satu rumah.

Salah seorang warga Karet Tengsin, Sugeng (50), menggunakan air bersih bersama saudaranya. Karena itu, dia sangat menggantungkan kebutuhan dari suplai air PAM Jaya. Akan tetapi, dua minggu terakhir, dia harus bekerja keras menampung air yang semakin kecil.

”Saya selalu menyiapkan bak penampungan di kamar mandi. Air yang sedikit itu kondisinya buruk, kadang agak keruh sehingga tidak bisa kami pakai,” kata Sugeng, pekerja swasta di Jakarta.

Sugeng setiap hari menunggu pasokan air pukul 20.00, di mana kualitasnya lebih baik daripada aliran pada siang hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com