Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Perubahan Iklim Dimanipulasi

Kompas.com - 23/12/2012, 23:46 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah dituding telah menjual hutan kepada negara-negara kapitalis melalui proyek Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation alias REDD.

Alih-alih memberikan kesempatan rakyat mengelola hutan, pemerintah malah menjadikan hutan di Jambi seluas 1,7 juta hektar sebagai salah satu proyek prioritas REDD.

Padahal, menurut Salamuddin Daeng dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, REDD tak lebih dari sebuah mega proyek pasar keuangan yang mengatasnamakan perubahan iklim.

"Melalui proyek REDD kapitalisme global dapat membentuk pasar keuangan derivatif baru dari isu iklim. Isu perubahan iklim dimanipulasi untuk mengeruk uang dari pasar keuangan," kata Salamuddin di Jakarta, Minggu (23/12/2012).

Selanjutnya, menurut Salamuddin, hutan Indonesia dijadikan komoditas perdagangan karbon oleh negara kapitalis, perusahaan multinasional, lembaga keuangan global, dan bank investasi internasional.

"Diperkiarakan sebanyak 70 persen hutan Indonesia tengah ditransaksikan pemerintah ke tangan korporasi global," katanya.

Menurut Salamuddin, negara-negara seperti Perancis, Norwegia, Inggris, Amerika Serikat dan Australia akan menggelontorkan dana sebesar 3,5 miliar dollar AS untuk menguasi hutan Indonesia melalui REDD plus.

"Untuk memperlancar mengemis modal asing tersebut, pemerintah terus menunjukkan keseriusan pada pihak internasional bahwa mereka telah bersungguh-sungguh dengan mengusir rakyat dari wilayah penghidupan mereka yang diklaim pemerintah sebagai hutan," kata Salamuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com