Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Wisatawan Pertanyakan Keamanan Pipa-pipa Panas Bumi di Dieng

Kompas.com - 22/12/2012, 16:38 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

BANJARNEGARA, KOMPAS.com — Sejumlah wisatawan ke Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mempertanyakan keamanan pipa-pipa panas bumi di sekitar obyek wisata. Mereka khawatir pipa-pipa tersebut mengandung gas beracun.

Ketua Kelompok Sadar (Pokdarwis) Wisata Dieng Pandawa, Alif Fauzi, Sabtu (21/12/2012), mengatakan, banyak wisatawan mempertanyakan keberadaan pipa-pipa berwarna hijau yang berada di sekitar kawasan kompleks obyek wisata candi di Dieng. "Banyak yang mempertanyakan, pipa-pipa itu aman atau tidak," ujarnya.

PT Geodipa Energy Dieng selaku pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng menegaskan, pipa-pipa PLTP di wilayah dataran tinggi tersebut dijamin aman untuk wisatawan. Pipa-pipa yang berada di sekitar lokasi wisata tersebut merupakan penyalur gas bumi dan tidak beracun.

Manajer PT Geodipa Energy Supriyadi Natamaya mengakui, selama ini wisatawan mengenal Dieng hanya pariwisatanya. Padahal, di Dieng juga ada sumber panas bumi yang menjadi alternatif pemandangan dan dijamin aman.

"Selama ini banyak pertanyaan wisatawan tentang keamanan pipa-pipa PLTP. Ini kami harapkan dapat memberi pemahaman yang benar," ujarnya.

Untuk memberikan pemahaman bagi wisatawan, pihak PT Geodipa Energy bekerja sama dengan pemerintah kabupaten setempat  mengadakan pelatihan pemandu wisata bagi warga lokal. Mereka diharapkan dapat membantu informasi yang benar terkait keberadaan pipa-pipa PLTP Dieng.

Para peserta pelatihan merupakan warga yang kebanyakan petani dari Desa Dieng Kulon, Pawuhan, dan Karangtengah yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara. Selain itu ada pula warga dari Desa Sembungan dan Jojogan yang masuk Kabupaten Wonosobo, serta Desa Rejosari dari Kabupaten Batang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com