Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiamat? Tau Ceti Bisa Jadi Tempat Lari

Kompas.com - 21/12/2012, 09:04 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

CALIFORNIA, KOMPAS.com — Asteroid atau badai Matahari akan menghantam Bumi? Mungkin manusia tak perlu khawatir lagi. Paling tidak, astronom telah memiliki daftar planet yang diduga layak huni dan tinggal mempelajarinya lebih lanjut saja.

Salah satu harapan bagi manusia untuk melarikan diri adalah sistem keplanetan tetangga Tata Surya yang punya induk bintang Tau Ceti. Baru-baru ini, astronom menemukan 5 planet yang mengelilingi bintang itu, satu di antaranya berada di zona layak huni.

Planet yang berada di wilayah yang tak terlalu panas atau dingin itu memiliki ukuran 4,3 kali Bumi. Jika berhasil dikonfirmasi, maka planet ini akan menjadi planet layak huni terkecil yang pernah ditemukan. Dengan jarak Tau Ceti "hanya" 12 tahun cahaya, manusia bisa berharap untuk menjangkaunya.

"Temuan ini sejalan dengan pandangan bahwa setiap bintang memiliki planet dan galaksi pasti punya banyak planet seukuran Bumi yang layak huni. Mereka ada di mana-mana, bahkan di tetangga kita," kata Steve Vogt, astronom dari University of California, Santa Cruz, yang terlibat riset, seperti dikutip Space, Rabu (19/12/2012).

Seluruh planet yang mengorbit Tau Ceti diperkirakan berukuran kecil, 2,2-6 kali Bumi. Sejauh ini, belum bisa dipastikan apakah planet yang dikatakan berada di zona layak huni merupakan planet batuan. Jika ternyata planet itu gas, pupuslah harapan mengolonisasinya.

Penemuan lima planet ini dilakukan dengan tiga instrumen High Accuracy Radial velocity Planet Searcher (HARPS) pada teleskop 3,6 meter di European Southern Observatory, Cile, University College London Echelle Spectrograph (UCLES) pada Anglo-Australian Telescope di Siding Spring dan High Resolution Echelle Spectrometer (HIRES) pada teleskop Keck di Mauna Kea, Hawaii.

Astronom mengatakan, sejauh ini sinyal keberadaan planet itu rendah. Tiga planet cukup bisa diyakini keberadaannya. Sementara itu, justru planet yang terletak di zona layak huni yang kurang diyakini eksistensinya. Riset masih perlu dilakukan. Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Astronomy & Astrophysics.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com