Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2012, 09:02 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kiamat oleh beberapa kalangan diprediksikan akan terjadi pada Jumat (21/12/2012) nanti. Jika kiamat terjadi saat itu, kemungkinan besar spesies manusia memang akan punah. Namun, jika kiamat terjadi kali lain, mampukah spesies manusia menyelamatkan diri?

Salah satu teori kepunahan massal di Bumi yang dikenal dalam ilmu pengetahuan adalah berubahnya Matahari menjadi bintang raksasa merah karena menua dan kehabisan energi. Peristiwa tersebut akan terjadi sekitar 5 miliar tahun kemudian.

Jika kiamat yang dimaksud adalah apa yang akan terjadi saat Matahari menua, maka kesempatan manusia untuk menyelamatkan diri, menurut dosen kosmologi Jurusan Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Premana W Premadi, "Mungkin saja. Ini bukan sesuatu yang sangat mustahil".

Nana mengatakan, "Jika kita berbicara hal ini, maka terkait dengan bagaimana manusia sebagai makhluk berakal mengupayakan diri untuk membuat teknologi. Kita bisa saja mengembangkan pesawat ulang alik untuk terbang ke planet lain atau bulan planet di Tata Surya."

Kemungkinan manusia untuk menyelamatkan diri di masa itu boleh jadi sangat besar. Kini, manusia sudah bisa mengembangkan pesawat ke luar angkasa. Antara tahun 2025-2030, telah ada target untuk mendarat di Mars. Lima miliar tahun mendatang, terbang ke planet lain bisa jadi dianggap mudah.

Tujuan eksodus

Melarikan diri dari kiamat mungkin terdengar futuristik dan sangat mustahil. Namun, tanpa sadar manusia telah mengembangkan teknologi untuk mengupayakannya. Manusia juga sudah punya pengetahuan untuk menetapkan tujuan pelarian.

Salah satu tempat yang bisa dituju adalah Mars, planet "favorit" manusia saat ini. Christopher McKay, peneliti dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat NASA mengatakan bahwa manusia bisa mengatasi kendala lingkungan Mars dan hidup nyaman selama 4,5 miliar tahun tambahan.

McKay seperti diberitakan Discover Magazine, 28 Februari 2012, mengatakan, manusia bisa memproduksi gas rumah kaca di Mars, menghangatkan iklim Mars hingga air di planet itu mencair dan atmosfernya lebih mendukung.

Jika Mars sudah tak mendukung, manusia bisa pergi ke bulan Jupiter, Europa. Saat Europa tak lagi mendukung, bulan Saturnus, Titan, bisa menjadi tujuan selanjutnya. Setidaknya, manusia bisa tinggal di Tata Surya sebelum bintang raksasa merah berubah menjadi katai coklat.

Selain planet-planet di Tata Surya, manusia juga bisa menuju planet lain di Galaksi Bimasakti. Salah satunya adalah planet di bintang Proxima Centauri. Bintang itu merupakan katai merah yang bisa berumur 4 triliun tahun dan berjarak 4,2 tahun cahaya dari Bumi.

Saat ini memang belum dikonfirmasi adanya planet yang mendukung kehidupan di sekitar Proxima Centauri. Namun, katai merah adalah bintang yang umum di Bimasakti. Jika Proxima Centauri memang tak menyediakan planet layak huni, masih banyak pilihan lain.

Astronom memprediksikan, semesta akan "mati" 100 triliun tahun kemudian. Saat itu, semesta menjadi sangat gelap dan dingin. Namun, dalam kondisi semesta tersebut, manusia masih mampu mengupayakan kehidupan.

Perkembangan terbaru dalam kosmologi menunjukkan, semesta tidak cuma satu, diperkirakan bisa mencapai 10.500. Manusia bisa menuju semesta lain melewati wormhole, semacam gerbang ke semesta lain.

Nah, ada banyak skenario yang bisa disusun manusia untuk selamat dari bencana besar. Anda percaya manusia bisa mengupayakannya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    28th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

    Terkini Lainnya

    Jangan Asal Buang, Sampah Rumah Tangga Ini Juga Limbah Berbahaya

    Jangan Asal Buang, Sampah Rumah Tangga Ini Juga Limbah Berbahaya

    Kita
    Apakah Ada Makanan yang Membuat Kentut Berbau?

    Apakah Ada Makanan yang Membuat Kentut Berbau?

    Oh Begitu
    Fakta-fakta Menarik Bayi Gajah, Tak Hanya Suka Mengisap Belalai

    Fakta-fakta Menarik Bayi Gajah, Tak Hanya Suka Mengisap Belalai

    Oh Begitu
    Apakah Gajah Afrika Bisa Kawin dengan Gajah Asia?

    Apakah Gajah Afrika Bisa Kawin dengan Gajah Asia?

    Oh Begitu
    Ilmuwan Temukan Bahan Bakar 'Aman Api'

    Ilmuwan Temukan Bahan Bakar 'Aman Api'

    Fenomena
    Apakah Ikan Juga Minum Saat Merasa Haus?

    Apakah Ikan Juga Minum Saat Merasa Haus?

    Oh Begitu
    Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

    Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

    Fenomena
    Mengatasi Polusi Udara dengan Teknologi Plasma

    Mengatasi Polusi Udara dengan Teknologi Plasma

    Fenomena
    Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

    Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

    Kita
    Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

    Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

    Oh Begitu
    Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

    Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

    Oh Begitu
    Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

    Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

    Fenomena
    Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

    Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

    Fenomena
    Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

    Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

    Oh Begitu
    Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

    Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

    Kita
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com