Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 17/12/2012, 19:08 WIB
|
Editoryunan

ZAGREB, KOMPAS.com — Mesir kuno memakai kayu pohon untuk mengeluarkan otak dari mayat yang akan dibuat mumi. Peneliti mengetahui setelah menganalisis tengkorak mumi di Museum Arkeologi Zagreb di Kroasia dan memergoki adanya tangkai pohon yang tertinggal di rongga otaknya.

Adanya kayu pohon dalam mumi itu ditemukan pada tahun 2008 dengan menggunakan CT Scan. Obyek itu berada di antara tulang parietal bagian kiri dan bagian belakang tengkorak. Dalam penelitian terbaru, peneliti menggunakan teknik endoskopi untuk melakukan analisis.

"Kami memotongnya dengan penjepit lewat endoskopi dan mengeluarkannya dari tengkorak," kata Mislav Cavka, peneliti dari University Hospital Dubrava di Kroasia, yang mempimpin penelitian.

Setelah dikeluarkan, peneliti mengetahui bahwa kayu itu berukuran sekitar 8 cm. Diperkirakan, tangkai berasal dari tanaman berbiji tunggal, seperti palem dan bambu. kayu pohon digunakan sebab lebih murah dibandingkan alat logam.

Peneliti menduga, orang Mesir Kuno membuat lubang di dekat hidung untuk mengeluarkan otak. Setelah itu, mereka memasukkan tangkai ini hingga menyentuh bagian otak tertentu dan menariknya. Bagian otak lain kemudian akan menjadi cair. Dengan dibungkukkan, otak bisa dikeluarkan lewat hidung.

"Adalah sebuah kesalahan alat ini bisa tertinggal di tengkorak," kata Cavka seperti dikutip Livescience, Jumat (14/12/2012).

Mumi yang dianalisis diperkirakan merupakan milik seorang perempuan berusia 40 tahun. Diduga, mumi berasal dari masa 2.400 tahun lalu dan dibawa ke Kroasia pada abad 19. Mumi dengan tangkai pohon di rongga otak tergolong langka. Temuan kali ini baru yang kedua kalinya.

Praktik mengeluarkan otak dalam proses mumifikasi berlangsung sejak 3.500 tahun lalu dan bertahan beberapa generasi kemudian. Tertinggalnya tangkai pohon adalah suatu kesialan bagi mumi, tetapi keberuntungan bagi peneliti. Proses mumifikasi bisa diketahui lebih detail.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+