Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina GE Siap Jadi Produsen Panas Bumi Terbesar

Kompas.com - 14/12/2012, 09:45 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pertamina Geothermal Energy (Persero) siap mendongkrak kapasitas terpasang panas bumi hingga 800 persen, yakni dari 300 Mwe (setara megawatt) menjadi 2.090 Mwe, atau terbesar di Indonesia pada tahun 2014-2015. Dengan penambahan itu, kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) meningkat dari 402 megawatt (MW) menjadi 800-1.000 MW.      

Pengembangan panas bumi dilakukan di antaranya melalui kerja sama dengan Selandia Baru. Penandatanganan kerja sama dilakukan Presiden Direktur Pertamina Geothermal Energy (PGE) Slamet Riadhy dengan Direktur Eksekutif Geothermal New Zealand (GEONZ) Mike Allen, di Auckland, Selandia Baru, Jumat (14/12/2012).

Penandatanganan disaksikan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Hon Murray McCully.   

Kerja sama itu mencakup studi kelayakan dan pengembangan sistem binari pada PLTP Ulu Belu di Lampung yang saat ini berkapasitas terpasang 110 MW. Pembangunan sistem binari untuk pertama kalinya itu diharapkan menambah daya pembangkit hingga 30 MW.

Penandatanganan kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru untuk kerja sama bidang energi terbarukan. PGE juga telah menjalin kerja sama dengan Auckland University untuk peningkatan kapasitas dan pendidikan pascasarjana di bidang panas bumi.

Hon Murray McCully menyampaikan dukungan terhadap kerja sama pengembangan industri panas bumi. Selandia Baru berpengalaman membantu Indonesia dalam membangun energi panas bumi yang pertama di Kamojang, Jawa Barat, 30 tahun lalu.

"Kerja sama ini tidak akan berhenti di sini. Masih akan ada banyak kerja sama lainnya untuk mendorong pengembangan industri geotermal di Indonesia," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com