Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Bangkai Gegerkan Warga Pasuruan

Kompas.com - 04/12/2012, 20:07 WIB
Kontributor Pasuruan, Moh. Anas

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com Rafflesia arnoldi atau yang biasa disebut bunga bangkai tumbuh di sebuah pekarangan kosong milik warga di Dusun Petung Kulon, Desa Bakalan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (4/12/2012). Penemuan bunga langka yang mengeluarkan aroma tak sedap tersebut cukup mengagetkan warga setempat karena tidak pernah terjadi sebelumnya di wilayah kota Pasuruan.

Sukaromah (40) merupakan salah satu warga yang pertama kali menemukan bunga tersebut saat menyapu halaman belakang rumahnya. Saat itu Sukaromah mencium bau tak sedap seperti bau bangkai tikus. Penasaran, dia pun mencari asal bau ke seluruh penjuru rumahnya, tetapi betapa kagetnya ketika mendapati banyaknya lalat hijau yang mengerumuni sebuah bunga yang tumbuh di lahan kosong di belakang rumahnya.

Meskipun jarak antara bunga bangkai tersebut tumbuh dan rumahnya sekitar 20 meter, bau busuk yang ditimbulkan oleh bunga tersebut cukup menyengat. Sukaromah lalu memanggil suaminya, Rochim (45), untuk mencari tahu bunga apa tersebut karena Sukaromah sebelumnya tidak pernah melihat bunga seperti itu.

Rochim yang melihat lokasi lalu tahu itu bunga bangkai karena pernah melihat di TV dan koran. Keduanya lalu membuat pagar dari bambu untuk melindungi bunga langka  yang biasa tumbuh di wilayah Sumatera itu agar terus tumbuh. "Anak saya mau memindahkan bunga tersebut ke dalam pot, tetapi saya larang karena takut mati," ujar Rochim.

Kemunculan bunga berwarna ungu kemerah-merahan dan mempunyai tinggi sekitar 30 cm serta diameter 30 cm itu tak pelak membuat warga sekitar berduyun-duyun untuk melihat karena penasaran.

Umumnya warga baru pertama kali melihat secara langsung bunga tersebut karena selama ini hanya mengetahui melalui televisi dan koran. Warga pun takjub karena bunga ini dapat mengeluarkan bau busuk yang menyengat pada sore hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com