SURABAYA, KOMPAS.com — Kecaman terhadap pernyataan politisi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, soal mantan Presiden KH Aburrahman Wahid alias Gus Dur terus mengalir di Jawa Timur.
Kelompok Pecinta Gus Dur (Gusdurian) meminta Bhatoegana meminta maaf secara terbuka kepada keluarga besar Gus Dur dan membaca istigfar di makam Gus Dur. Permintaan maaf itu, kata Kordinator Gusdurian Jatim, Aan Anshori, dianggap penting untuk mengobati sakit hati warga Nahdliyin yang sempat terluka.
''Warga Nahdliyin, khususnya di Jatim, sangat terluka dengan statement Sutan,'' ungkapnya, Selasa (27/11/2012).
Namun, dia yakin, bagi jutaan masyarakat indonesia, Gus Dur tetaplah Gus Dur yang akan memaafkan siapa pun yang telah menghina dan memfitnahnya. "Demi kebaikan, Sutan seharusnya minta maaf secara terbuka dan kepada keluarga Gus Dur. Termasuk Sutan harus sowan ke makam Gus Dur di Jombang,'' jelasnya.
Pernyataan Sutan adalah bentuk kepanikan baik bagi dirinya secara individu maupun Partai Demokrat tempatnya bernaung. Kepanikan ini terkait tuntutan publik agar pemerintah memberantas korupsi, termasuk di internal Partai Demokrat sebagai partai penguasa.
Menurut Aan, Gus Dur dilengserkan dari kursi kepresidenan bukan karena kasus korupsi Bruneigate dan Buloggate, melainkan lebih pada penolakan Gus Dur ini terhadap politik dagang sapi sehingga membahayakan konstitusi pada waktu itu. Posisi dua kasus itu sendiri telah di-SP3 oleh Kejaksaan Agung. Jadi, pernyataan Bhatoegana sangat tidak berdasar.
***
Baca Juga:
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.