JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia memberikan pelajaran berharga tentang pengelolaan bencana dalam International Conference "Lessons from Indonesia's Experience in Reconstruction and Preparedness" yang diselenggarakan di Jakarta, Senin (12/11/2012).
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya mengatakan bahwa dunia bisa belajar dari pengalaman Indonesia menangani bencana besar. Indonesia telah sukses menangani bencana gempa dan tsunami Aceh tahun 2004, gempa Yogyakarta tahun 2006 serta letusan Merapi tahun 2010..
"Ada enam pembelajaran yang dapat kita petik," kata Presiden.
Presiden menguraikan, pembelajaran pertama adalah pentingnya kecepatan dan ketepatan dalam pengelolaan bencana, mengedepankan sense of urgency.
Kedua, pentingnya sharing informasi dan komunikasi publik yang cepat, akurat dan tepat. Hal ini mendukung penyaluran bantuan yang terbuka dan tepat sasaran.
Pelajaran ketiga adalah pentingnya koordinasi pada seluruh tahapan penanggulangan, mulai respon tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi.
Sementara keempat ialah pentingnya kepemimpinan. Kelima, pentingnya mekanisme pendanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi yang transparan, dan professional.
Terakhir, kesiapsiagaan yang bertumpu pada kemampuan sumber daya manusia, partisipasi masyarakat, dan alat-alat penunjang, agar mitigasi bencana dapat dilakukan secara cepat dan maksimal.
Bagi Indonesia, ungkap presiden, bencana besar yang dialami Indonesia telah mengubah paradigma pengelolaan bencana.
"Dari semula hanya berupa respon tanggap darurat yang kemudian diikuti dengan rekonstruksi dan rehabilitasi, kini ditambah dengan pengurangan risiko bencana," kata Presiden.
Presiden mengungkapkan bahwa Indonesia terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Dengan teknologi, Indonesia telah membangun sistem peringatan dini tsunami, cuaca dan iklim.
International Conference "Lessons from Indonesia's Experience in Reconstruction and Preparedness" hari ini diadakan terkait berakhirnya program Multi Donor Fund dan Java Reconstruction Fund pada Desember 2012.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.