Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2012, 12:20 WIB

KOMPAS.com — Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien sebenarnya berpengaruh besar pada kesuksesan pengobatan. Namun, sayangnya, hanya sedikit dokter yang menguasai teknik komunikasi secara baik.

Selain di ruang praktik, kesempatan dokter untuk berkomunikasi dengan pasiennya adalah saat melakukan kunjungan ke kamar-kamar pasien di rumah sakit. Namun, saat ini kunjungan tersebut pun berlangsung lebih singkat dibanding beberapa dekade lalu.

Dalam panduan terbaru yang dikeluarkan oleh The Royal College of Physicians (RCP), disarankan bagi para dokter dan perawat di Inggris untuk meluangkan waktu minimal lima menit berbicara dengan pasiennya setiap hari. Kebiasaan tersebut disebutkan berdampak besar bagi perawatan pasien.

"Makin lama ada pengurangan waktu yang disediakan dokter untuk mengunjungi pasiennya yang rawat inap. Dokter juga sering lupa bahwa yang terbaring adalah manusia bukan hanya kondisi medis," kata Suzy Hughes, Ketua Royal College of Physicians and CareGroup.

Ia menjelaskan, dalam panduan terakhir para dokter dengan didampingi perawat diharuskan mengunjungi pasien untuk mengecek kondisi terkini setiap pagi. Para perawat wajib mendampingi dokter untuk memberikan informasi terbaru mengenai kondisi pasien dan obat atau makanan apa yang sudah diberikan.

Karena sempitnya waktu saat mengunjungi pasien, beberapa dokter bahkan mengakui mereka baru tahu pasiennya mengalami efek samping buruk pada pengobatan yang diberikan setelah beberapa hari dirawat.

Para dokter dan perawat mengatakan, sedikitnya waktu untuk berbicara dengan pasien disebabkan karena banyaknya jumlah pasien, sementara tenaga kesehatan terbatas.

Menurut Hughes, kesalahan dalam diagnosis dan terapi pengobatan sebenarnya bisa dihindari bila catatan medis dibaca dengan teliti, saran perawatan diikuti, serta dialog antara dokter dan pasien terjalin dengan mulus.

"Ada bahayanya bila para staf medis terlalu sibuk karena mereka menjadi terlalu berorientasi pada tugas dan kurang orientasi pada pasiennya," kata Dr Mark Temple dari RCP Medical Workforce Unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com