PARIS, KOMPAS.com - Pengumuman peraih nobel akan dilakukan minggu ini. Dalam bidang fisika, riset apa yang mencuri hati dewan juri nobel? Lalu, siapa pula peneliti yang akan mendapatkannya?
Salah satu riset yang diunggulkan adalah penemuan partikel mirip Higgs Boson atau Partikel Tuhan. Penemuan partikel itu diumumkan pada 4 Juli 2012, membuat geger kalangan ilmuwan maupun awam seolah-olah partikel Higgs memang sudah ditemukan.
Penemuan itu sebenarnya adalah bagian dari eksperimen Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) dalam mencari eksistensi partikel Higgs. Partikel Higgs dideskripsikan secara teori oleh fisikawan Inggris, Peter Higgs. Partikel Higgs memberikan massa. Semesta takkan eksis tanpa partikel ini.
"Ini adalah versi fisika dari penemuan DNA," kata Peter Knight, presiden Institut Fisika Inggris, seperti dikutip AFP, Minggu (7/10/2012).
"Ini adalah penemuan besar, hanya itu yang bisa saya katakan sekarang," kata Lars Brink, anggota komite penghargaan Nobel Fisika.
Beberapa kalangan ilmuwan mengingatkan, partikel Higgs yang sebenarnya belum ditemukan. Saat penemuan diumumkan di Jenewa, ilmuwan mengatakan bahwa eksistensi partikel itu masih perlu dikonfirmasi lagi.
Memang, eksperimen terakhir oleh ATLAS di Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) menunjukkan signifikansi 5,9 Sigma. Namun demikian, hal tersebut belum mampu menjadi bukti bahwa partikel Higgs memang ada.
Jadi, apakah penemuan partikel mirip partikel Higgs itu memang berhak mendapatkan Nobel Fisika? Hal itu masih perdebatan.
Jika pun ternyata riset tersebut bisa mencuri hati para juri, bukan berarti perdebatan berakhir. Siapa yang berhak mendapatkan nobel? Peter Higgs sendiri mengakui bahwa konsep tentang partikel Higgs adalah hasil sumbangsih setidaknya 6 peneliti.
Lahirnya konsep partikel Higgs adalah sumbangsih dari ilmuwan Belgia, Robert Brout, yang meninggal tahun lalu dan Francois Englert. Selain itu juga Higgs sendiri serta tiga peneliti Amerika Serikat, Dick Hagen, Gerry Guralnik, dan Briton Tom Kibble.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.