Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kasus Kematian Satwa di Garuda Indonesia

Kompas.com - 04/10/2012, 21:05 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) bernama Teungku Agam mati saat dalam proses pengangkutan dari Aceh menuju Surabaya. Kematian diduga akibat kesalahan prosedur.

Dirjen Pengelolaan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA), Darori, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/10/2012), mengatakan bahwa kematian satwa saat pengangkutan dengan Garuda Indonesia ini bukan pertama kalinya terjadi.

"Sudah ada tiga kasus," kata Darori.

Darori mengungkapkan, kasus pertama adalah upaya pengiriman orangutan ke Jepang. Orangutan yang dikrim tidak mengalami luka namun mati beku. Kasus ini terjadi pada tahun 2008. Kasus kedua terjadi saat pengiriman harimau Sumatera dari Yogyakarta ke Padang tahun 2010.

"Jadi ini sudah kesekian kalinya, karena itu saya protes," tegas Darori.

Darori mengatakan, pihak Kementerian Kehutanan telah membentuk tim untuk mengusut sebab kematian Teungku Agam. Bila terbukti ada kelalaian, Garuda Indonesia bisa dituntut. Tuntutan bisa berakibat pidana 5 tahun dan denda 100 juta berdasarkan UU No 5 tahun 1990.

Diberitakan sebelumnya, harimau Sumatera diangkut dengan pesawat GA 143 dari Aceh menuju Medan pada 2 Oktober 2012. Sampai di Medan pihak Garuda memutuskan untuk mengembalikan harimau ke Aceh tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Dugaan kesalahan didasarkan pada hasil otopsi Universitas Syahkuala yang menyatakan adanya memar pada pipi kanan, darah yang keluar dari mulut, hidung dan mata serta patah pada kaki harimau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com