Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Larangan Konsumsi Daging Bangkai Paus

Kompas.com - 02/10/2012, 20:17 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 44 dari 46 paus yang terdampar di Nusa Tenggara Timur mati. Hanya dua paus yang berhasil diselamatkan. Sementara, sekitar 10 paus yang mati dipotong-potong oleh warga untuk dimanfaatkan dagingnya.

Sejumlah kalangan beranggapan bahwa pemanfaatan daging bangkai paus sah-sah saja. Perdagangan dan perburuan hewan dilindungi yang masih hidup memang dilarang, namun jika sudah mati, sebenarnya tak ada larangan untuk dikonsumsi.

Sementara itu, menanggapi pandangan tersebut, Pramudya Harzani dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN) mengatakan dengan tegas bahwa pemotongan bangkai adalah bentuk kekejaman kepada satwa yang dilindungi undang-undang.

Mengapa tindakan memotong bangkai paus dan memanfaatkan dagingnya dilarang? Pram mengungkapkan tiga alasan. Pertama, paus merupakan satwa yang dilindungi berdasarkan UU No 5 tahun 1990. Dengan demikian, baik dalam keadaan hidup ataupun mati, satwa tak bisa sembarang dimanfaatkan.

"Dari sisi klinis kesehatan, paus juga memiliki kandungan merkuri dan zat besi yang tinggi. Sudah ada penelitian yang mengungkap hal tersebut," kata Pram. Merkuri bisa memicu beragam masalah kesehatan seperti gangguan saraf dan tumor.

Alasan ketiga terkait etis. Menurut Pram, paus adalah hewan yang memiliki kedekatan dengan manusia. Paus termasuk mamalia, golongan yang sama dengan manusia. Selain itu, paus juga punya arti sendiri bagi masyarakat NTT.

Ke depan, Pram mengharapkan masyarakat tak mengkonsumsi daging bangkai paus. Paus yang terdampar sebaiknya diupayakan dikembalikan ke laut. Jika gagal dan mati, paus harus dikuburkan atau ditenggelamkan ke lautan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau