Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus yang Terdampar di NTT adalah Jenis Paus Pilot

Kompas.com - 02/10/2012, 13:49 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 46 ekor paus yang terdampar di Nusa Tenggara Timur dipastikan bukan jenis paus biru, melainkan paus pilot.

"Berdasarkan suaranya dan beberapa gambar resolusi rendah, kemungkinan besar paus yang terdampar adalah jenis paus pilot bersirip pendek, Globicephala macrorhynchus," kata peneliti mamalia laut yang pernah meneliti dfi Nusa Tenggara Timur, Benyamin Kahn, seperti disampaikan Raimundus Nggajo, Kepala Seksi Pendayagunaan dan Pengawasan di Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Selasa (2/10/2012).

Raimon, mengatakan, Kahn menyatakan identifikasinya lewat email kepada Alex Tanody, Kepala The nature Conservancy (TNC) Kupang dan Riyanto Basuki dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Paus pilot terbagi menjadi dua, yakni bersirip panjang (G. melas) dan bersirip pendek. Paus pilot berukuran besar, hanya terkalahkan oleh Paus Pembunuh. Jenis paus ilot dan anggota dari keluarga lumba-lumba dikenal sebagai blackfish.

Paus pilot sirip pendek biasanya berwarna hitam atau abu-abu. Salah satu perbedaan paus pilot sirip pendek dan panjang adalah jumlah giginya. Paus pilot sirip panjang memiliki 9-12 gigi di setiap baris dan sirip 1/5 ukuran tubuh. Sementara, paus pilot sirip panjang punya 7-9 gigi di setiap baris dan sirip 1/6 ukuran tubuh.

Dinyatakan dalam Encyclopedia of Marine Mammals yang ditulis W.F. Perrin dan rekan serta diterbitkan oleh Academic Press pada tahun 2008, jenis paus pilot adalah jenis yang paling sering terdampar.

Paus pilot memiliki ikatan yang kuat dalam kelompoknya. Karenanya, paus pilot biasanya terdampar dalam kelompok atau berjumlah besar. Paus yang terdampar sendiri biasanya punya penyakit. Terdamparnya paus bisa diakibatkan oleh anomali geomagnetik yang mengganggu navigasi ataupun mengikuti anggota kelompok yang sakit.

Dari 46 ekor paus yang terdampar di NTT, 4 diantaranya telah berhasil diselamatkan ke laut sementara sebagian besar masih lemas dan ada yang mati. Proses penyelamatan serta dokumentasi akan terus dilanjutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com