Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Canting Otomatis, Membatik Lebih Mudah dan Efektif

Kompas.com - 27/09/2012, 10:22 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan membatik tergolong rumit dan memerlukan ketelatenan. Safira Dwi Tyas Putri, siswi Sampoerna Academy Kampus Bogor, membuatnya lebih mudah dan efektif dengan inovasinya, Canting Batik Otomatis.

Canting otomatis yang dimaksud mungkin tak seperti yang dibayangkan dimana canting akan bergerak sendiri. Canting otomatis berarti canting yang bisa mempertahankan lilin malam pada kondisi yang baik untuk membatik.

Inovasi Safira berawal dari mengamati kesulitan yang dialami pebatik. Salah satu yang menjadi masalah para pebatik adalah seringnya lilin malam menjadi beku saat sudah diciduk dengan canting.

"Dengan canting otomatis ini, malam bisa dipertahankan tetap cair sehingga lebih efektif. Kan selama ini malamnya suka beku," ungkap Safira saat ditemui Kompas.com, Selasa (25/9/2012).

Safira mengungkapkan, canting batik otomatis adalah canting yang dimodifikasi dengan tambahan pemanas dan pengatur suhu. Dengan demikian, canting batik otomatis membutuhkan listrik.

"Di canting batik otomatis, kita tambahkan komponen solder dan variabel resistor. Ini akan membantu mempertahankan suhu malam pada rentang 50-60 derajat Celsius," papar Safira.

Menurut Safira, variabel resitor berperan penting. Tanpa ada pemanas, malam akan cepat membeku. Namun jika variabel resistor tak ditambahkan, maka suhu akan terlalu panas sehingga malam terlalu cair mengurangi kualitas batik.

Untuk membuat pengguna bisa memantau suhu, Safira juga memasang thermometer pada canting otomatis yang dibuatnya. Jenis termometer yang dipasang adalah termometer air raksa berbentuk batang.

Modifikasi canting sebenarnya mudah dilakukan, cukup membuat dua lubang. Lubang pertama berguna memasukkan komponen solder dan variabel resistor. Lubang lain berfungsi sebagai tempat thermometer.

Dengan canting otomatis, proses membatik bahkan bisa dilakukan tanpa perlu memanaskan malam terlebih dahulu sebab pemanasan juga berlangsung di canting. Namun, proses itu pun bisa tetap dilakukan bila dikehendaki.

Dalam paparannya, Safira mengungkapkan, "Dengan menggunakan alat canting batik otomatis ini hasil membatik tetap mempunyai keaslian dan dijamin keunikannya seperti batik tradisional pada umumnya. Namun demikian, walaupun hasil batik yang terjadi sama persis dengan cara membatik konvensional, tetapi penggunaan alat ini akan menjadikan proses membatik lebih efektif, karena suhu dalam canting dapat kita atur dan monitor sesuai yang dikehendaki."

Beberapa penyempurnaan perlu dilakukan. Misalnya, membuat desain alat lebih sederhana sehingga memudahkan pengguna. Komponen juga perlu lebih diintegrasikan.

Inovasi Safira menjadi juara III dalam National Young Inventors Awards ke 5 yang diadakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama AJB Bumiputera tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com