70 Gedung Siap Terapkan Properti Hijau

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan gedung berkonsep ramah lingkungan dan hemat energi atau gedung berkonsep hijau kian marak di Indonesia.

Core Founder Green Building Council Indonesia (GBCI) Totok Sulistiyanto di Jakarta, Rabu (19/9/2012), mengemukakan, kini ada sekitar 70 gedung yang terdaftar di GBCI untuk memperoleh sertifikasi bangunan hijau.

Bangunan tersebut sedang diverifikasi kelayakannya. Ia mengakui, konsep bangunan hijau di Indonesia baru semarak dalam beberapa tahun terakhir dengan perangkat penilaian masih terbatas pada gedung baru, gedung yang telah terbangun, dan ruang interior.

Di Indonesia, penentuan kriteria bangunan hijau meliputi enam kategori yang terdiri atas 101 poin. Kategori itu meliputi desain bangun di kawasan yang sesuai, efisiensi energi dan konservasi, konservasi air, kesehatan udara ruangan, dan manajemen gedung.

Salah satu gedung perkantoran yang sedang dibangun dengan mengadopsi konsep bangunan hijau adalah Graha Kirana Megah (GKM) Tower di kawasan TB Simatupang. Gedung komersial yang dibangun oleh PT Lestari Kirana Persada itu memiliki luas 31.000 meter persegi dan ditargetkan serah terima mulai bulan Juni 2013.

President Commissioner Lestari Kirana Persada Hendra Gunawan di Jakarta, mengemukakan, gedung perkantoran setinggi 22 lantai itu dijual sekitar 70 persen yang selebihnya disewakan dan ditempati sendiri.

Saat ini proyek telah terjual 40 persen dengan harga jual mulai Rp 18 juta hingga Rp 21,2 juta per meter persegi. Umur gedung diprediksi 20-30 tahun. Total investasi yang diperlukan untuk pembangunan GKM Tower  25 juta dollar AS-30 juta dollar AS atau cenderung lebih tinggi dibandingkan gedung standar.

Namun, dalam jangka panjang terdapat penghematan biaya operasional yang signifikan. Biaya energi listrik diprediksi 35 watt per meter persegi atau 30 persen lebih rendah daripada gedung perkantoran lain. Sementara itu, konsumsi air setiap bulan bisa ditekan 50 persen.