Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agnes dan Inul Dicatut di Makalah Jurnal Internasional

Kompas.com - 29/08/2012, 13:39 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Agnes Monica dan Inul Daratista dicatut dalam makalah ilmiah yang terbit di African Journal of Agricultural Research edisi 24 Juli 2012. Makalah merupakan hasil penelitian berjudul "Mapping Indonesian Paddy Field Using Multiple-Temporal Satellite Imagery."

Secara lengkap, nama yang dicatut dalam makalah tersebut ialah Nono Lee, Agnes Monica, dan Inul Daratista. Ketiganya dicantumkan berasal dari lembaga bernama Institute of Dangdut, Jalan Tersesat No 100, Jakarta, 10000, Indonesia.

Makalah tersebut sempat bisa diakses lewat situs resmi African Journal of Agricultural Research, http://www.academicjournals.org/ajar/. Setelah beberapa hari, tautan tersebut tak bisa diakses, tetapi makalah masih bisa ditemukan di situs lain.

Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Endang Sukara mengatakan bahwa tindakan mencatut nama dan mengirimkan ke jurnal ilmiah adalah salah satu tindakan pelecehan terhadap komunitas ilmiah.

"Karya ilmiah itu identik dengan kejujuran dan juga mendasari kebijakan. Kita memastikan semua data valid. Kalau ada yang salah, dampaknya akan besar; tidak hanya pada komunitas ilmiah, tetapi juga yang lebih luas," papar Endang.

Agnes dan Inul, dua selebriti yang dicatut namanya, hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi.

Namun, Endang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/8/2012), mengatakan, "Kemungkinan besar bukan Agnes Monica dan Inul Daratista yang melakukan ini, melainkan orang lain. Entah motivasinya apa, kita tidak tahu."

Makalah dengan judul yang sama tidak hanya pernah terbit di African Journal of Agricultural Research. Sebelumnya, makalah itu pernah diterbitkan di Scholarly Journal of Agricultural Science edisi Juni 2012. Namun, nama yang dicatut adalah Nono Lee dan Pejabat Palsu.

Endang menjelaskan, tindakan ini termasuk kejahatan cyber crime. Hal ini wajib diwaspadai oleh semua kalangan, termasuk para ilmuwan. Ilmuwan wajib berhati-hati. Menurutnya, cyber crime kini juga eksis dalam dunia ilmu pengetahuan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com