Pada 2006 Nur mendirikan Inkubator Wirausaha Baru (Inwub) Plasma Tech sebagai embrio perusahaan berbasis teknologi plasma. Inwub melakukan kegiatan di LPM Undip di bawah koordinasi Pusat Pengembangan dan Penerapan Teknologi
Pada tahun yang sama, ia mendirikan CV Plasmatech, perusahaan yang berbasis teknologi plasma. Perusahaan ini, bagi Nur, untuk menjawab kerinduannya agar hasil inovasi perguruan tinggi bisa diteruskan, sampai diterima masyarakat. Kebetulan ada alumni bimbingannya di bidang plasma yang bersedia bersama-sama merintis perusahaan tersebut.
”Kami mencoba sekuat tenaga untuk menghidupkan usaha tersebut. Inilah
Inkubator wirausaha baru itu berawal dari program Unit Usaha Jasa Industri (U-UJI) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang dibiayai tahun 2007-2010. Nur dan kawan-kawan mendapat hibah dari U-UJI agar terjadi percepatan pengembangan budaya kewirausahaan di perguruan tinggi yang berbasis hasil penelitian.
Melalui program tersebut, ia bersama empat dosen lain dan alumni mendorong perbaikan kualitas beberapa produk berbasis teknologi plasma. Pada 2009, Unit UJI yang diketuai Nur menjadi PT Dipo Technology.
”Ini merupakan
Kreativitas, invensi, dan inovasi Nur tak berhenti di sini. Pada 1999, dia mendirikan Pusat Aplikasi Radiasi dan Rekayasa Bahan (Pussaran) Lembaga Penelitian Undip. Unit ini didirikan untuk mengumpulkan para ahli yang memanfaatkan aplikasi radiasi.
Misalnya, teknologi mengayakan pakan konsentrat sapi dan nitrogen dengan teknik radiasi ion nitrogen. Konsentrat pakan sapi ini dapat dimanfaatkan para peternak.
Pussaran juga memperkaya pupuk organik dengan bahan dasar tandan kelapa sawit (bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit di Medan, Sumatera Utara), dengan radiasi ion nitrogen.