KOMPAS.com - Kematian Neil Armstrong pada Sabtu (25/8/2012) disambut duka oleh pihak keluarga dan rekan seperjuangannya seperti Buzz Aldrin. Di sisi lain, kematian astronot pertama yang mendarat di Bulan ini juga menyisakan pertanyaan.
Pertanyaan terbesar adalah apakah benar Neil Armstrong mendarat di Bulan pada tahun 1969? Atau, apakah Badan Penerbangan dan Antariksa NASA serta Neil Armstrong sendiri hanya berbohong pada dunia?
Pada 15 Februari 2001, Fox Television menyiarkan program "Conspiracy Theory : Did We Land on the Moon?" Menurut program itu, pendaratan di Bulan cuma hoax. Proses pendaratan direkam di studio oleh NASA.
Ada beberapa bukti yang dianggap menunjukkan bahwa pendaratan cuma jadi-jadian, selain fakta bahwa saat itu Amerika Serikat tengah berusaha keras "bertarung" melawan Uni Soviet sebagai menjadi negara pertama yang mengangkasa.
Bukti pertama adalah soal foto astronot. Dalam acara tersebut, diungkapkan bahwa foto astronot seharusnya dilatari oleh bintang dan benda langit lain. Tapi, latar itu tak ada.
Kedua adalah soal bendera Amerika Serikat yang berkibar. Diketahui, di Bulan tidak ada angin. Tanpa angin, seharusnya kibaran bendera itu tak ada. Demikian juga disiarkan pada program itu.
Teori konspirasi itu sempat membuat "panas". Buzz Aldrin, salah satu astronot yang terlibat misi Apollo 11 memukul wajah Bart Sibrel, pembuat film yang ditayangkan di Fox itu. Sibrel meminta Aldrin bersumpah di atas Alkitab bahwa ia pernah mendarat di Bulan.
Beberapa lama setelah program itu, Badan Penerbangan dan Antariksa NASA mengeluarkan pernyataan resmi di situs webnya. Intinya, NASA mengatakan bahwa pendaratan di Bulan benar adanya.
Dalam pernyataan bertajuk "The Great Moon Hoax" tanggal 23 Februari 2001, NASA menerangkan beberapa hal yang dipertanyakan dalam program Fox serta menyajikan bukti pendaratan di Bulan.
Soal tak adanya bintang, misalnya, NASA menyatakan bahwa hal yang sama pun bisa terjadi pada foto yang dibuat di Bumi. Kamera sulit mengabadikan spacesuit yang terang dan bintang yang relatif redup sekaligus dalam satu foto.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.