Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisku NEO, Biskuit Bernutrisi bagi Korban Bencana

Kompas.com - 16/08/2012, 17:07 WIB

KOMPAS.com - Bantuan makanan yang disalurkan kepada korban bencana alam di Indonesia selama ini berupa mi instan. Jenis makanan ini punya kelemahan sebab selain kandungan nutrisinya rendah juga masih membutuhkan peralatan masak untuk mengolahnya.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan Bisku NEO, biskuit yang kaya nutrisi, bisa langsung dimakan tanpa proses pengolahan, mudah didistribusikan serta cukup mengenyangkan. Nama NEO diambil dari singkatan "Nutrisi lengkap, Energi tinggi dan Orisinal".

Bisku NEO mengandung ± 500Kkal/100g atau ± 25% dari kebutuhan konsumsi harian bagi para pengungsi. Dengan memakan empat bungkus biskuit ini, korban tak cuma akan kenyang tetapi juga tercukupi kebutuhan nutrisinya sepanjang hari.

Uji laboratorium juga menunjukkan bahwa Bisku NEO mengandung protein yang penting guna meningkatkan kekebalan tubuh. Dengan demikian, biskuit ini juga dapat menjaga korban bencana tetap sehat di lingkungan yang kurang kondusif.

Biskui NEO dibuat dari tepung ubi kayu, ubi jalar, jagung, tempe dan gula. Penggunaan bahan lokal meningkatkan nilai guna masing-masing komoditas serta mendorong diversifikasi pangan. Keuntungan lain, penggunaan bahan lokal membuat produksi biskuit ini lebih mudah.

Tekstur Bisku NEO dan cara pengemasannya dirancang untuk bertahan terhadap tekanan besar sehingga bisa didistribusikan melalui jalur udara. Biskuit ini mampu bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama, tidak cepat rusak atau kadaluarsa.

Saat ini Bisku Neo sudah diproduksi dengan skala industri bekerjasama dengan PT Tiga Pilar Sejahtera. Biskuit ini juga sudah dimanfaatkan oleh BAZARNAS. Selain bagi korban bencana, Bisku NEO juga dapat digunakan oleh tentara di medan perang atau yang sedang berlatih di daerah terpencil.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com