BANDUNG, KOMPAS
”Satelit kami merupakan satusatunya yang mengorbit di garis khatulistiwa,” kata Kepala Lapan Bambang Setiawan Tejakusuma seusai penutupan Ritech Expo 2012 di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/8).
Fitur dari satelit A2 adalah mengambil gambar permukaan Bumi dengan dua kamera video. Sensor identifikasi juga disematkan untuk memantau dan mengidentifikasi lalu lintas kapal di laut. Kemampuan sensor relai bencana juga dipasang untuk membantu komunikasi radio amatir di daerah-daerah, khususnya menanggapi bencana alam.
Seluruh data yang dikumpulkan satelit tersebut akan dikirimkan ke stasiun pengendali di Rumpin, Bogor, Jawa Barat.
Menurut Bambang, satelit yang dikembangkan selama dua tahun ini berbeda dengan pendahulunya yang dibuat di Jerman. Dengan menumpang roket peluncur milik India, Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV), satelit A2 kini tengah dipersiapkan dengan menjalani serangkaian pengujian, mulai getaran hingga gravitasi nol.
Terkait rencana berikutnya, Bambang juga mengungkapkan rencana pembuatan satelit
Dipilihnya India sebagai lokasi peluncuran, diakui Bambang sebagai bentuk dari kerja sama yang dilangsungkan sebelumnya. Untuk peluncuran berikutnya, China juga dipertimbangkan sebagai mitra.
Ritech Expo merupakan rangkaian kegiatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Ke-17 yang dipusatkan di Bandung. Penutupan Ritech Expo dihadiri
Pesawat tanpa awak SUAV-01 buatan Lapan juga dipamerkan. Dengan daya jelajah 1 km-12 km di angkasa, pesawat ini bisa dimanfaatkan untuk pemotretan serta pemantauan, seperti validasi lahan pertanian. Tahun depan Lapan juga mengembangkan pesawat serupa dengan daya tahan terbang selama 8 jam tanpa henti. ”Untuk ukuran Asia Tenggara, pesawat Indonesia bisa diandalkan,” ujar Bambang.
Dalam penutupan Ritech Expo 2012, Lapan juga memamerkan roket RHAN-12 yang dibuat secara konsorsium dengan PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT Dahana, dan Kementerian Riset dan Teknologi. Roket tersebut merupakan pesanan Kementerian Pertahanan dengan jumlah 1.000 buah.
Saat uji tembak yang dilakukan pada tahun 2011, daya jangkau RHAN-12 mencapai 14 km-36 km.