Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mangrove Tingkatkan Produktivitas Tambak

Kompas.com - 07/08/2012, 19:14 WIB
Adi Sucipto

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com - Selain sebagai penguat pematang tambak, dan juga penahan abrasi air laut, tanaman mangrove bisa meningkatkan hasil tambak. Daun mangrove ini bisa mengurai kadar garam, dan menetralkan bakteri.

Di Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, tambak yang dikelola secara alami dan ada tanaman mangrovenya, bisa menghasilkan 6-7 ton per hektar. Sementara tambak yang tanpa tanaman mangrove, hanya bisa menghasilkan sekitar 4 ton per hektar.

Warga Ujungpangkah saat ini berupaya mempertahankan mangrove. Hal itu diperkuat peraturan desa (perdes) yang isinya menyebutkan bahwa warga yang kedapatan memotong satu pohon mangrove, harus mengganti dengan menanam sampai hidup 5 pohon mangrove.

Warga membuat hutan mangrove yang dipelopori Pembantu Letnan Dua Zaharudin (49) anggota Koramil Ujungpangkah. Zaharuddin memberdayakan masyarakat sekitar untuk membuat hutan bakau, agar jalur sepanjang pantai desa tersebut aman dari abrasi.

Gagasan itu berawal dengan adanya tsunami kecil yang menimpa desa itu pada 25 Desember 2007 lalu. Akibatnya, puluhan hektar tambak di sepanjang pantai desa itu rusak.

Sekitar 26 warga desa lalu diajak membuat Kelompok Pelestari Mangrove, dengan membuat pembibitan mangrove dari jenis tanjang dan api-api.

Awalnya 140.000 biji mangrove ditanam di polybag, dan ditempatkan di tepi tambak yang telah disewa dari hasil uang iuran warga. Pada tahun 2009 disemaikan lagi 20.000 biji pohon mangrove, 2010 (50.000 biji), 2011 (60.000 biji), dan pada 2012 sebanyak 160.000 biji pohon mangrove.

Ketika tanaman mangrove muda yang berumur 4-5 bulan kira-kira setinggi 80-120 sentimeter, segera ditanam di  rawa dan bibir pantai.

Dalam waktu lima tahun kawasan itu mulai hijau. Kelompok yang digagas Zaharuddin mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Gresik dan Provinsi Jawa Timur, sebagai pelestari lingkungan hidup. "Kelompok kami diusulkan mendapatkan Kalpataru," ujar Zaharuddin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com