Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkai Paus Ternyata Terseret 3 Mil

Kompas.com - 02/08/2012, 19:04 WIB
Lasti Kurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bangkai Spermwhale, paus yang dijangkarkan di peraiaran pulau Kotok, Kepulauan Seribu, ternyata belum tengelam, Kamis (2/8/2012). Bangkai tersebut Sebelumnya diberitakan tidak lagi mengapung di posisinya.

"Karena tidak ada lagi di posisinya, petugas yang melakukan monitoring menyangka bangkai tersebut telah tenggelam," kata kata Agus Widayanto Kepala Seksi Pemanfaatan Kawasan dan jenis ikan, Direktorat Konservasi Kawasan jenis ikan, Ditjen Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Setelah dicek dengan melakukan penyelaman hingga kedalaman 20 - 30 meter, Bangkai paus tidak ditemukan pada posisinya saat dijangkarkannya.

Pencarian dilakukan dan bangkai paus ditemukan berada 3 mil ke arah barat dari Pulau Kotok. Bangkai tersebut masih tetap mengambang dan membengkak.

"Saat kami cek, tampaknya jangkarnya tidak kuat. Tercabut. Mungkin karena arus sedang kuat sekali di sini," kata Darno, salah satu aktivis Jakarta Animal Aid Network yang terus memantau di lokasi.

Saat ini bangkai kembali diseret ke Pulau Kotok. Ditambatkan di tempat semula dijangkarkan, lalu akan diberi penguat pada jangkarnya agar tidak kembali terseret arus.

Sementara itu, melihat kondisi bangkai yang tetap membengkak akibat akumulasi gas di dalamnya, belum dapat dipastikan kapan bangkai itu akan tengelam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com