Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Hal tentang Paus Sperm Whale

Kompas.com - 28/07/2012, 12:10 WIB
Mukhamad Kurniawan

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com — Paus jenis sperm whale (Physeter macrocephalus), yang terdampar di perairan Pantai Tanjung Pakis, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sejak Rabu lalu hingga Sabtu siang ini masih diupayakan untuk diselamatkan. Lalu, seperti apa sebenarnya paus sperm whale yang mempunyai beberapa keunikan itu?

Sperm whale, sebagaimana ditulis situs National Oceanic and Atmospheric Administraion (NOAA), agen bidang kelautan dan atmosfer Amerika Serikat, adalah yang terbesar dari jenis odontocetes (paus bergigi). Paus ini bisa memiliki berat sampai 15 ton (betina) dan 45 ton (jantan).

Adapun panjangnya bisa mencapai 11 meter (betina) dan 16 meter (jantan). Mayoritas sperm whale berwarna abu-abu gelap meski beberapa paus memiliki bercak putih pada perut, dengan kepala sangat besar atau sekitar sepertiga dari panjang tubuh total.

Siripnya berbentuk dayung dan relatif kecil dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Paus jenis ini menghabiskan sebagian besar waktunya di perairan dalam.

Makanan mereka terdiri dari banyak organisme yang lebih besar dan menempati perairan dalam. Mangsa utamanya adalah cumi-cumi besar dengan berat antara 3,5 ons dan 10 kilogram, tetapi juga memakan hiu demersal dan ikan.

Sperm whale menyelam sekitar 35 menit dan biasanya turun pada kedalaman 400 meter. Namun, penyelaman dapat berlangsung lebih dari satu jam hingga kedalaman lebih dari 1.000 meter.

Paus jenis ini cenderung mendiami wilayah dengan kedalaman air 600 meter atau lebih dan jarang terjadi di perairan kurang dari 300 meter. Mereka biasanya jauh dari darat meski kadang terlihat di dekat pulau-pulau samudera.

Sperm whale menghuni semua samudra dunia. Mereka dapat dilihat di kutub es dan umumnya di sepanjang khatulistiwa, terutama di Pasifik. Distribusi mereka bergantung pada sumber makanan dan kondisi yang cocok untuk pembibitan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com