Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Wisata Titik Nol Kilometer Ditata

Kompas.com - 26/07/2012, 17:45 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku pariwisata di Kota Yogyakarta memberikan dukungan atas langkah pemerintah daerah setempat yang melakukan penataan kawasan wisata Titik Nol Kilometer sehingga kini kondisinya lebih nyaman.

"Kawasan Titik Nol Kilometer adalah tujuan wisata di Yogyakarta yang memiliki kaidah Sapta Pesona. Karenanya, kami mendukung langkah dari Pemerintah Kota Yogyakarta yang melakukan penataan di kawasan wisata tersebut," kata Wakil Ketua Asita DIY, Eddy Purnomo di Yogyakarta, Kamis (26/7/2012).

Menurut Eddy, sudah banyak keluhan dari wisatawan terkait kondisi di kawasan Titik Nol Kilometer seperti munculnya bau pesing dan padatnya lokasi tersebut untuk aktivitas lainnya seperti parkir dan pedagang kaki lima.

Padahal, lanjut Eddy, kawasan Titik Nol Kilometer tersebut tidak berdiri sendiri sebagai sebuah kawasan wisata, namun terintegrasi dengan berbagai tujuan wisata lain seperti Museum Benteng Vredeburg dan juga Taman Pintar, serta Pasar Beringharjo.

"Jika infrastruktur wisata di kawasan tersebut tertata dan terjaga dengan baik, maka kawasan tersebut sangat berpotensi untuk bisa dijual dengan lebih baik lagi," katanya.

Sementara itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY), Dedy Pranawa Eryana mengatakan, apabila infrastruktur wisata di Kota Yogyakarta tidak dibenahi, maka Yogyakarta akan ditinggalkan wisatawan.

"Kami memberikan apresiasi atas langkah pemerintah yang menata Titik Nol Kilometer. Di kawasan itu juga sudah ada peraturan yang melarang adanya pedagang kaki lima dan parkir. Kami hanya berharap, penegakan peraturan itu bisa terus dijalankan," katanya.

Dedy berharap, pemerintah bisa terus melakukan penataan sejumlah lokasi wisata lain sehingga Yogyakarta akan semakin nyaman untuk wisatawan. "Misalnya saja di Alun-Alun Utara Kota Yogyakarta. Lokasi itu perlu ditata baik parkir maupun pedagang kaki limanya," katanya.

Namun demikian, tambah Dedy, pemerintah juga perlu memiliki alternatif apabila melakukan penataan terhadap sejumlah lokasi tersebut, seperti alternatif tempat parkir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com