Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/07/2012, 10:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski selama ini penyakit osteoporosis kerap di cap sebagai penyakit orang tua, bukan berarti bahwa mereka yang berusia muda tidak bisa terkena penyakit ini. Hal itu disampaikan oleh  Wakil Ketua Perhimpunan Ahli Osteoporosis, dr. Siti Anisa Nuhonni, SpKFR, saat acara media talkshow, Selasa, (24/7/2012) di Jakarta.

Nuhonni mengatakan, banyak faktor yang dapat memicu osteoporosis pada usia muda. Misalnya, apabila kadar hormon estrogen seseorang perempuan pada usia muda tidak cukup, tidak aktif secara fisik, dan konsumsi obat tertentu yang bisa memengaruhi metabolisme tulang sehingga mengalami penurunan masa tulang.

"Jadi, osteoporosis bukanlah monopoli perempuan tua. Tetapi bisa juga bisa terjadi pada orang muda tak terkecuali laki-laki," katanya.

Nuhonni menerangkan, jika jumlah kalsium dalam tubuh seseorang berkurang, maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang akan mengambil kalsium dari bagian tubuh lain, termasuk yang ada di tulang. Oleh sebab itu, tubuh harus dibantu dengan asupan makanan yang mengandung tinggi kalsium.

Asupan kalsium orang Indonesia masih sangat rendah yaitu tidak sampai 300 mg (hanya 254 mg per hari), padahal seharusnya setiap hari konsumsi kalsium sebanyak 1000 mg. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, susu dan ikan teri adalah pilihan sumber makanan yang tepat.

"Penyerapan kalsium bukan sesuatu yang mudah. Karena tidak semua kalsium yang kita konsumsi bisa sepenuhnya diserap oleh tubuh," katanya.

Untuk memaksimalkan penyerapan kalsium, tubuh memerlukan bantuan vitamin D yang bisa diperoleh secara cuma-cuma dari sinar matahari. Dengan berjemur, vitamin D yg ada dibawah kulit akan diubah menjadi vitamin D3 untuk membantu penyerapan kalsium. "Berjemurlah di bawah sinar matahari selama minimal 10 menit pada pagi hari," tambahnya.

Nuhonni juga kembali mengingatkan tentang risiko konsumsi obat-obatan tertentu yang dapat memengaruhi kepadatan tulang. Seperti, obat-obatan yang mengandung steroid, yang umumnya diberikan untuk penyakit asma. Obat-obatan ini bisa digunakan asal ada indikasi medis yang jelas dan dipantau oleh dokter.

"Tidak ada kata terlambat untuk melakukan gaya hidup sehat. Menghindari rokok dan alkohol memberikan efek yang signifikan dalam menurunkan risiko osteoporosis," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com