Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gajah Sumatera Mati, Diduga Akibat Racun

Kompas.com - 20/07/2012, 18:13 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seekor Gajah Sumatera liar ditemukan mati di tengah kebun kelapa sawit di Dusun IV Flambayan Desa Kota Garo, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Riau.

"Diduga gajah ini mati akibat diracun dengan pestisida," kata ketua tim dokter hewan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, Drh. Rini Deswita, Jumat (20/7/2012).

Usia gajah jantan itu diperkirakan sekitar 12-15 tahun. Dugaan bahwa gajah diracun muncul setelah hasil otopsi menjumpai limpa dan hati yang sudah menghitam.

Tim dokter mengambil organ itu dan sampel sisa makanan dari lambung gajah untuk diteliti lebih lanjut di Balai Penelitian Veterniner Bogor dan Balai Penyidikan dan Penelitian Bukit Tinggi.

"Limpa dan hatinya sudah sangat menghitam karena racun yang dimakannya, karena fungsi organ itu adalah untuk menetralisir racun," kata Rini.

Gajah ditemukan di antara pohon sawit yang berusia sekitar lima tahun. Informasi dari warga, kebun itu milik Yancu, seorang warga Bagan Siapi-api Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Beberapa pohon didekat gajah terlihat rusak, diduga telah dimakan sebelum satwa bongsor itu mati. Sejumlah daun sawit juga terlihat di bawah belalai gajah yang mengeluarkan darah.

Kepala Pos Pengamanan Desa Kota Garo,  Aiptu A. Siagian, mengatakan ia mendapat laporan ditemukan bangkai gajah dari warga pada Kamis (19/7). Menurut laporan warga, saat ditemukan sepasang gading masih ada.

"Tapi saat saya tiba di lokasi, satu gading sebelah kiri sudah hilang entah siapa yang mengambilnya," ungkap Siagian.

Untuk mengamankan barang bukti, ia mengambil satu gading yang tersisa. Menurut dia, gading itu kini diamankan di Polsek Tapung Hilir.

"Gading yang bisa diamankan panjangnya sekitar sejengkal tangan orang dewasa," katanya.

Menurut seorang pekerja kebun sawit, Misrenti, selama seminggu terakhir dua kelompok gajah liar kerap melintas di kebun. Jumlahnya bisa 15-20 ekor. Ia mengatakan ratusan pohon dan beberapa pondokan kayu pekerja telah dirusak satwa bongsor itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com