Dengan wujudul hilal, 1 Ramadhan di Arab Saudi juga akan jatuh pada hari Jumat. Namun, jika mengacu pada rukyat, seharusnya puasa akan dimulai hari Sabtu karena tinggi hilal di Mekkah saat matahari terbenam 1,2 derajat.
Dari pengalaman selama ini, sering muncul laporan melihat hilal di Arab Saudi meski secara teoretis tidak mungkin dilihat. Kesaksian itu sering diterima apa adanya tanpa proses verifikasi mendalam seperti yang
Walau kemungkinan besar Arab Saudi memasuki Ramadhan pada hari Jumat, keputusan ini tidak bisa serta-merta diikuti Indonesia.
Selama ini, masyarakat beranggapan, jika Arab Saudi memasuki Ramadhan atau Idul Fitri, Indonesia juga harus mengikuti karena waktu di Indonesia lebih cepat 4-6 jam daripada waktu Mekkah.
Alasan ini hanya berlaku jika mengacu pada sistem kalender Masehi. Jika menggunakan kalender Hijriah, waktu di Indonesia bisa lebih lambat atau lebih cepat daripada waktu Mekkah karena garis awal bulan (sama seperti garis penanggalan pada kalender Masehi) yang melengkung dan ada 235 variasi garis penanggalan bulan.
Selama belum ada kesepakatan tunggal tentang hilal, umat Islam Indonesia harus bersiap-siap untuk terus menghadapi perbedaan perayaan awal Ramadhan, Idul Fitri, atau Idul
Umat pun harus dididik untuk memahami perbedaan dan membuat pilihan mandiri hingga mampu menahan diri tanpa mencela kelompok lain.