Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2012, 13:51 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Balai Arkeologi Yogyakarta dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah berhasil mengekskavasi dua bangunan candi di Desa Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Hasil ekskavasi menunjukkan bahwa dua candi tersebut berada di satu kompleks percandian. Satu candi merupakan candi induk, sementara candi lain merupakan candi perwara.

"Arsitektur candi sudah berhasil diketahui. Candi induknya berbentuk bujur cangkar dengan ukuran 5,9 x 5,9 meter. Sementara candi perwara berukuran 2,7 x 4,6 meter," ungkap Rita Istari, ketua tim peneliti dari Balai Arkeologi Yogyakarta.

Tim juga berhasil mengetahui arah candi. Untuk candi induk menghadap ke arah barat, sementara candi perwara menghadap ke timur, ke arah candi induk.

Rita yang dihubungi Kompas.com, Rabu (18/7/2012), menuturkan, bagian candi yang masih utuh adalah dasar atau batur candi. Menurut hasil pengukuran, bagian batur candi memiliki tinggi 77 cm. Bagian atap dan tubuh candi sudah runtuh.

"Candi ini diperkirakan berasal dari abad 8-10 Masehi, sezaman dengan Borobudur," ungkap Rita.

Rita mengatakan, untuk memastikan usia candi tersebut, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan prasastinya. Prasasti yang ditemukan bisa mengonfirmasi tahun pembangunan candi secara pasti.

Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta, Siswanto, menuturkan bahwa candi yang ditemukan ialah candi Hindu. Konfirmasi usia candi bisa menggambarkan kondisi saat candi dibangun.

"Kalau candi ini lebih tua dari Prambanan dan Borobudur, berarti dibangun saat upaya penyebaran Hindu ke Indonesia. Kalau lebih muda, berarti dibangun oleh kerajaan di Indonesia," ungkap Siswanto.

Rita mengatakan bahwa candi yang ditemukan langka karena terbuat dari batu bata. Sementara Siswanto menuturkan bahwa penemuan candi ini semakin menambah referensi tentang penyebaran Hindu di wilayah pantai utara Jawa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com