Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerentanan Pantai Butuh Kecepatan Adaptasi

Kompas.com - 13/07/2012, 03:27 WIB

Jakarta, Kompas - Pemanasan global menimbulkan kenaikan muka laut yang mengancam wilayah pantai di Indonesia. Meskipun mengetahui adanya ancaman itu, strategi adaptasi belum dijalankan.

”Strategi adaptasi itu melihat dampak yang ditimbulkan. Wilayah-wilayah yang akan tergenang akibat kenaikan muka laut itu harus diperhitungkan,” kata Direktur International Center for Interdisciplinary Advanced Research (ICIAR) pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Jan Sopaheluwakan, Kamis (12/7), pada lokakarya ”Development Pathways for Urban and Rural Coastal Zones” di Bogor, Jawa Barat.

Lokakarya diselenggarakan ICIAR-LIPI bekerja sama dengan Institute for Environment and Human Security United Nations University. Akilesh Surjan dari Universitas Kyoto, Jepang, memaparkan persoalan risiko wilayah urban atau kota di Asia Tenggara terhadap dampak kenaikan muka laut.

Narasumber lain, Stefan Greiving dari Universitas Teknik Dortmund, Jerman, memaparkan manajemen dan strategi menghadapi risiko yang harus dihadapi kota pantai. Antisipasi cepat dengan tindakan nyata harus dilakukan.

Menurut Jan, strategi adaptasi diperlukan khususnya di daerah yang sudah diprediksikan akan tenggelam atau di daerah yang mulai terkena rob (genangan air laut pasang).

Daerah seperti itu, di antaranya, dapat ditenggelamkan sebagai area konservasi air. Jan mencontohkan, wilayah di Jakarta, antara lain Pluit, memiliki kerentanan terhadap dampak kenaikan muka laut.

Sebagai strategi adaptasi, wilayah tersebut sebaiknya dijadikan kawasan konservasi air. Relokasi juga dibutuhkan.

”Kepemimpinan pemerintah daerah dibutuhkan untuk menempuh langkah-langkah adaptasi kota-kota pantai,” katanya.

Saat ini, masyarakat pesisir tak pernah dikenalkan dengan strategi adaptasi kenaikan muka laut. Ketidaksiapan strategi itu akhirnya merugikan masyarakat yang terkena risiko naiknya muka laut. Pada akhirnya, negara juga turut menanggung. (NAW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com