Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Bangkai dalam Tiga Fase

Kompas.com - 07/07/2012, 05:40 WIB

Oleh Nawa Tunggal

Kebun Raya Bogor saat ini mengalami kejadian langka. Flora langka koleksi yang dikenal sebagai bunga bangkai Amorphophallus titanum sedang tumbuh dengan tiga fase sekaligus, yakni fase bunga, biji, dan daun, dalam tiga individu berbeda. Biasanya, hanya ditemui satu fase, tidak berbarengan.

Keistimewaan lain terletak pada amorphophallus fase buah atau biji. Ini pertama kali di Indonesia sebagai hasil penyerbukan buatan, bukan alam,” kata Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Mustaid Siregar, Jumat (6/7), di Bogor.

Tim peneliti dipimpin Dian Latifah. Bulan Desember 2010, tim ini mengambil serbuk sari dari bunga bangkai yang sedang mekar.

Serbuk sari itu lalu disimpan. Dua bulan berikutnya, satu bunga bangkai lagi mekar. Tim peneliti bergegas menyilangkan serbuk sari tersebut. Sukses tumbuh menjadi buah.

”Hasil penyerbukannya sempat terserang jamur. Namun, berhasil tumbuh hingga sekarang menjadi biji,” kata Mustaid.

Akibat serangan jamur, kini tangkai biji bunga bangkai itu terlihat melengkung. Pada kondisi normal, tangkai bijinya lurus dipenuhi biji-biji yang berwarna merah.

Pada saat biji mulai tumbuh sempurna, tangkai biji biasanya melengkung menanggung beban. Prestasi penyerbukan buatan itu kini melengkapi fase pertumbuhan Amorphophallus titanum di Kebun Raya Bogor.

Pengetahuan publik

Kelengkapan fase pertumbuhan Amorphophallus titanum berupa bunga, biji, dan daun, menurut Mustaid, menunjang pengetahuan publik. Hingga saat ini, sering terjadi salah pengertian dengan istilah bunga bangkai, yang juga disebut bunga terbesar di dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com