"Partikel Tuhan" Ditemukan, 100 Dollar AS Stephen Hawking Melayang

Kompas.com - 05/07/2012, 16:59 WIB
Marisa K Wardani,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JENEWA, KOMPAS.com - Sudah hampir setengah abad, para ilmuwan CERN meneliti Higgs Boson atau yang lebih dikenal dengan partikel "Tuhan". Proses penelitian ini akhirnya berujung hasil memuaskan.  Pada seminar dan konferensi ilmiah yang berlangsung di laboratorium CERN, Rabu (4/7), ilmuwan menyatakan telah menemukan partikel baru yang konsisten dengan Higgs boson.

Seminar pengumuman hasil riset CERN itu dihadiri juga oleh pencetus konsep Higgs Boson, Peter Higgs (83). Ia mengkonsepkan Higgs boson saat berusia 34 tahun, pada tahun 1964. "Penemuan ini adalah hal yang luar biasa dalam hidup saya,"  kata Higgs kepada wartawan dalam kesempatan seminar itu.

Dinyatakan dalam seminar bahwa partikel yang diduga Higgs boson tersebut memili massa antara 125-126 Gigaelectrovolts (GeV), 133 kali lebih berat dari massa proton.
Analisis data menunjukkan bahwa signifikansi data mencapai 5 sigma. Ini berarti bahwa kemungkinan kesalahan sangat kecil.

Ditambahkan bahwa dengan mengkombinasi dua perangkat data, dicapai tingkat keyakinan 'pada sigma lima' atau sekitar satu dari 3,5 juga peluang bahwa signal yang mereka lihat akan muncul jika tidak ada partikel Higgs. Penemuan ini memancing reaksi banyak pihak. Fisikawan menyambut positif. Tak terkecuali Stephen Hawking, fisikawan dan kosmolog terkemuka di dunia.

Hawking mengungkapkan bahwa Peter Higgs pantas mendapatkan nobel atas teori yang dikemukakannya. Ia juga mengakui bahwa ia harus kehilangan uang karena penemuan ini.

"Saya bertaruh dengan Gordon Kane dari Michigan University yang partikel Higgs tidak akan ditemukan. Sepertinya saya baru saja kehilangan $ 100," kata hawking seperti dikutip Telegraph, Rabu (4/7/2012).

Partikel Tuhan merupakan partikel yang dapat menggambarkan partikel dasar yang membentuk alam semesta dan isinya beserta gaya yang bekerja. Partikel ini dianggap sangat penting sebab mampu menguraikan pertanyaan mengapa suatu partikel memiliki massa dan yang lain tidak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Video Pilihan Video Lainnya >

    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau