Kawah Tumbukan Meteorit Tertua Ditemukan

Kompas.com - 01/07/2012, 11:41 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Studi yang dilakukan ilmuwan di wilayah Greenland berhasil menemukan kawah tumbukan meteorit tertua di dunia.

Adam Garde, ilmuwan dari Geological Survey of Denmark yang melakukan penelitian mengatakan, kawah meteorit tersebut terbentuk 3 juta tahun lalu. Lebar kawah itu mulanya diperkirakan sekitar 500 km. Namun, karena telah mengalami erosi selama jutaan tahun, lebarnya kini tinggal 100 km.

Berdasarkan perhitungan Garde, kawah tersebut terbentuk oleh meteorit yang berukuran lebar 19 km. Jika meteorit itu jatuh di Bumi saat ini, diperkirakan semua makhluk hidup tingkat tinggi akan musnah.

Garde mengungkapkan, ada tiga tanda yang menunjukkan bahwa wilayah yang diteliti merupakan kawah tumbukan meteor. Pertama, terdapat batuan berbentuk bulat yang tersebar, tanda pernah adanya tumbukan di suatu wilayah. Kedua, terdapat deposit mineral potassium-feldspar yang meleleh, tanda adanya proses pelelehan yang dipacu oleh panas ekstrim akibat tumbukan. Tanda ketiga adalah adanya pelapukan oleh air.

Penemuan kawah meteor tertua ini sebenarnya tak disengaja. Garde semula hanya melakukan penelitian geologi di Greenland. Akhirnya, ia justru menemukan fitur geologi aneh. Kini, dia yakin bahwa yang ditemukannya adalah kawah tumbukan meteorit.

Diberitakan Our Amazing Planet, Jumat (29/6/2012), penemuan kawah tertua ini mengalahkan rekor sebelumnya. Kawah tumbukan meteorit tertua sebelumnya adalah kawah Vredefort di Afrika Selatan. Kawah itu berusia 2 juta tahun dan memiliki lebar sekitar 300 km.

Hasil penelitian Garde dipublikasikan di jurnal Earth and Planetary Science Letters edisi Juli 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau