Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balai Arkeologi Akan Ekskavasi Situs Mlawatan

Kompas.com - 26/06/2012, 00:10 WIB

BOJONEGORO, KOMPAS.com--Tim Balai Arkeologi Yogyakarta akan mulai melakukan ekskavasi atau penggalian purbakala di situs Mlawatan yang diperkirakan bekas peninggalan Kerajaan Malawapati di Desa Wota Ngare, Kecamatan Kalitidu, pada 28 Juni.

Kepala Bidang Pengembangan dan Pelestarian Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Saptatik, Sabtu, mengaku sudah memperoleh kepastian dari Balai Arkeologi Yogyakarta bahwa mereka siap melakukan penggalian purbakala situs Mlawatan.

Hanya saja, lanjutnya, pihaknya masih harus mengajukan permohonan kepada Balai Arkeologi Yogyakarta untuk melakukan penggalian purbakala situs Mlawatan.

"Kami baru akan mengajukan surat permohonan, tapi secara lisan Balai Arkeologi sudah menyanggupi dan rencananya datang ke Bojonegoro, pada 28 Juni," katanya, menjelaskan.

Sebelum itu, menurut dia, pihaknya juga sudah melaporkan hasil  buku "Jejak Petilasan Anglingdarma" yang disusun Drs. Sukari dan Dra.Suyami, M.Hum.,  dari Tim Balai Pelestarian Nilai Sejarah dan Tradisi (BPNST) Yogyakarta, pada 2011 lalu.

Dalam kesimpulannya, TIM BPNST menyebutkan, masih dibutuhkan penggalian purbakala untuk membuktikan kebenaran keberadaan kerajaan Malawapati.

Hasil kesimpulan itu, lanjutnya, sama dengan hasil penelitian sejumlah tokoh masyarakat dengan mata batin yang meminta dilakukan penggalian purbakala. Sebab, sejumlah tokoh masyarakat setempat, berhasil menemukan tumpukan batu bata kuno yang diperkirakan, merupakan bekas sebuah bangunan.

Berapa waktu yang dibutuhkan, Saptatik mengaku, belum tahu, tapi dana penggalian purbakala sudah dialokasikan sebesar Rp100 juta dari APBD 2012. "Kita akan melihat perkembangannya, belum tahu dana itu cukup atau tidak," ucapnya.

Ia menjelaskan, penggalian purbakala di situs Mlawatan, sebagai langkah untuk membuktikan keberadaan kerajaan Malawati dengan rajannya, Anglindarma, bukan legenda, namun merupakan fakta sejarah.

"Kalau memang benar di situs Mlawatan, ditemukan bekas keraton, berarti keberadaan Anglingdarma bukan legenda, tapi merupakan fakta sejarah," katanya, menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com