Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badak "Andalas" Bakal Dikawinkan Dua Betina Lagi

Kompas.com - 25/06/2012, 22:05 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Usaha konservasi badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) secara semialami di habitatnya terus akan dilakukan. Tidak berhenti dengan upaya mengawinkan badak jantan Andalas dengan Ratu di Taman Nasional Way Kambas yang sukses melahirkan satu anak, Sabtu (23/6/20120 dini hari.

Pejantan Andalas yang didatangkan dari Kebun Binatang Cincinnati, AS, itu juga akan dikawinkan dengan badak-badak betina lainnya untuk menghasilkan keturunan lebih banyak.

"Dari Ratu kalau bisa kita menghasilkan lima anak," ungkap Widodo S Ramono, Direktur Eksekutif yayasan Badak Indonesia dalam konferensi pers Senin (25/6/2012) hari ini di Jakarta 

"Badak jantan juga akan diusahakan untuk kawin lagi dengan badak Rosa dari Bukit Barisan Selatan dan badak Bina dari Way Kambas," tambah Widodo.

Widodo mengungkapkan bahwa 27 koleksi sperma Andalas telah dimiliki dan siap digunakan untuk badak betina lain.

Kelahiran bayi badak perkawinan Andalas dan Ratu yang kemudian dinamai "Andatu" menandai kesuksesan program penambahan populasi badak sumatera di Taman Nasional Way Kambas, Lampung. 

Kelahiran Andatu telah ditunggu-tunggu karena merupakan kelahiran badak Sumatera pertama di Sumatera sejak 124 tahun terakhir. 

Badak sumatera merupakan salah satu spesies badak langka yang ada di Indonesia. Jumlahnya kini diperkirakan tak lebih dari 200 ekor. Populasi terus terancam karena perburuan, kerusakan lingkungan hutan, apalagi proses reproduksi yang lambat.

Satwa tersebut unik dalam reproduksinya. Jika belum mengalami ovulasi, badak betina takkan mau didekati badak mana pun. Berhasil membuahkan Andatu, tak berarti tugas Andalas dan Ratu selesai. Tim konservasi badak Sumatera mengharapkan bahwa badak-badak tersebut masih akan melahirkan keturunan baru.

Dengan keberhasilan reproduksi badak sumatera, pelestarian badak Jawa punya kesempatan untuk dilaksanakan dengan program yang sama. Jenis badak Jawa malah lebih terancam karena jumlahnya diperkirakan tinggal 35 ekor di Ujung Kulon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com