Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penting, Antisipasi Patah Tulang

Kompas.com - 25/06/2012, 07:35 WIB
EditorAsep Candra

Jakarta, Kompas - Kejadian patah tulang pada penderita osteoporosis alias pengeroposan tulang harus diantisipasi. Jika tulang sudah patah, kualitas hidup penderita menurun dan pengobatannya mahal.

Demikian disampaikan dokter spesialis ortopedi dari Departemen Medik Ortopedi dan Traumatologi RS Cipto Mangunkusumo Dohar AL Tobing dalam talkshow ”Pancegahan Dini Patah Tulang pada Osteoporosis”, Sabtu (23/6), di Jakarta. Hadir juga sebagai pembicara, anggota Seksi Ilmiah Perhimpunan Osteoporosis Indonesia, Ismail.

Ia mengatakan, banyak orang tak sadar menderita osteoporosis sampai mengalami patah tulang. Karena itu, deteksi dini osteoporosis dan pencegahan jatuh untuk menghindari patah tulang penting dilakukan.

”Ada tes yang harus diikuti untuk mengetahui risiko osteoporosis. Pemeriksaan kepadatan mineral tulang (BMD) penting dilakukan untuk mengetahui kondisi tulang,” kata Ismail.

Dohar menambahkan, angka kejadian patah tulang pada perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Satu dari tiga perempuan osteoporosis berusia di atas 50 tahun mengalami patah tulang. Angka ini akan meningkat menjadi satu dari dua perempuan di atas 60 tahun. Sedangkan pada laki-laki, satu dari lima laki-laki osteoporosis berusia di atas 50 tahun mengalami patah tulang. Angka kejadian meningkat pada laki-laki berusia di atas 60 tahun menjadi satu dari tiga laki-laki osteoporosis.

Lokasi yang paling sering patah tulang adalah tulang belakang (46 persen), tulang panggul (19 persen), dan tulang pergelangan tangan (15 persen).

Tahun 2005, Health Technology Assessment melaporkan, di Indonesia tahun 2000 angka kejadian patah tulang pada penderita osteoporosis 227.850 kasus dengan biaya pengobatan 2,7 miliar dollar AS. Tahun 2020 angka kejadian patah tulang pada osteoporosis meningkat menjadi 426.300 kasus dengan total biaya pengobatan 3,8 miliar dollar AS.

Menurut Dohar, biaya pengobatan patah tulang akibat osteoporosis hingga tuntas Rp 80 juta-Rp 100 juta.

Ismail menuturkan, pencegahan osteoporosis dapat dilakukan dengan berolahraga teratur sejak usia muda saat peningkatan massa tulang masih berlangsung optimal, sampai usia 35 tahun. Olahraga yang bisa dilakukan adalah berjalan kaki, lari, dan latihan beban. (adh)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Kita
Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Oh Begitu
4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

Oh Begitu
Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Oh Begitu
8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

Oh Begitu
Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Oh Begitu
Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Oh Begitu
Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Fenomena
Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Oh Begitu
Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Oh Begitu
Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Oh Begitu
Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Oh Begitu
7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

Oh Begitu
Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Kita
10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com