MEDAN, KOMPAS.com — Pemerintah akan mengurangi impor buah dan sayuran hanya sebanyak 1 persen dari total produk nasional. Ini dilakukan seiring dengan langkah memajukan pertanian holtikultura nasional.
Demikian, antara lain, yang disampaikan Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanuddin Ibrahim saat mengikuti acara pembukaan Pekan Flori dan Flora Nasional di Medan, Sumatera Utara, Rabu (20/6/2012).
Hasanuddin menjelaskan, jumlah buah dan sayur impor tidak berarti dibandingkan dengan produk lokal. Produk hortikultura Indonesia mencapai 16 juta ton per tahun, sedangkan produk impor hanya sekitar 5 persen dari angka jumlah itu.
Meski demikian, lanjutnya, pemerintah akan terus berupaya mengurangi impor hortikultura sembari meningkatkan produksi lokal.
"Saya kira impor harus dibatasi 1 persen sampai 2 persen saja," katanya.
Dia menambahkan, impor hortikultura tidak mungkin dihentikan. Sebab, di luar keperluan konsumsi masyarakat terdapat keperluan lain, seperti keperluan medis. Sayuran dan buah impor dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.