Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 11/06/2012, 17:00 WIB
|
EditorA. Wisnubrata

BEIJING, KOMPAS.com — Tembok Besar China ternyata jauh lebih panjang dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini terungkap dari hasil survei Badan Urusan Kepurbakalaan China (SACH) sejak tahun 2007 di 15 provinsi di China.

Panjang Tembok Besar China sebelumnya pada tahun 2009 diperkirakan 8.850 km. Dalam penelitian terbaru, panjang bangunan bersejarah ini ternyata 21.196,18 km. Dengan demikian, panjang Tembok Besar China ternyata lebih dari dua kali lipat dibanding perkiraan sebelumnya.

Tongko Mingkan, Kepala Deputi SACH, mengatakan, untuk mengukur panjang Tembok Besar, sejumlah 43.721 situs purbakala diidentifikasi. Sejumlah tembok, reruntuhan, bagian pertahanan, celah sempit, dan bagian Tembok Besar lain diteliti.

Bangunan yang ditetapkan sebagai World Heritage sejak 1987 ini dikenal dengan "Tembok Panjang 10.000 Li". Tembok Besar adalah bangunan besar pertama yang dibangun manusia, terbuat dari batu, batu bata, dan bahan lain. Konstruksi Tembok Besar dimulai pada abad ke-7 SM.

Bangunan yang juga berfungsi untuk pertahanan tersebut kali pertama digunakan oleh Kaisar Qin Shi Huang pada tahun 220 SM untuk melindungi China dari serangan kalangan perampok dari wilayah utara.

Setelah masa tersebut, beberapa dinasti terus mempertahankan dan merenovasi Tembok Besar. Mayoritas dari struktur yang masih kokoh saat ini adalah yang dibangun kembali pada masa Dinasti Ming pada tahun 1364-1644.

Saat ini, dari seluruh bangunan hasil rekonstruksi Dinasti Ming, hanya 8,2 persen yang masih utuh. Sisanya dalam kondisi memprihatinkan. Banyak bagian telah runtuh, rusak, oleh aktivitas manusia dan pariwisata.

Seperti diberitakan Discovery, Kamis (7/6/2012), SACH akan merumuskan panduan untuk perlindungan Tembok Besar serta menyusun sistem pengawasan sehingga upaya pelestarian bangunan bersejarah ini akan berjalan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+