Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusui Sambil Menurunkan Berat Badan

Kompas.com - 06/06/2012, 16:04 WIB

T:
Salam kenal, dokter.  Saya seorang ibu dari tiga orang anak. Setengah tahun yang lalu saya baru saja melahirkan anak saya yang ketiga. Saya ingin mengetahui bagaimana nutrisi yang baik untuk ibu menyusui yang juga menderita hipertensi dan diabetes? Saya juga sekaligus ingin menurunkan berat badan. Terima kasih atas perhatian dan saran dokter. Salam, Nina. (Nina, 35)     

J:
Salam kenal kembali Nina,
Nutrisi yang tepat untuk ibu yang menyusui dan juga menderita hipertensi serta diabetes tentunya mengikuti pola 3J yang terdiri atas:

Jumlah kalori
* Ibu yang sedang menyusui membutuhkan tambahan kalori sekitar 300-500 kkal/hari dari kebutuhan total saat tidak hamil, untuk memproduksi ASI bagi sang bayi. Sayang sekali pada kesempatan ini, saya tidak bisa membantu Nina menghitung berapa tepatnya kebutuhan kalori Nina dalam sehari karena Nina tidak melampirkan data berat badan, tinggi badan, kegiatan/aktivitas sehari-hari, serta obat yang dikonsumsi untuk diabetes maupun hipertensinya.

Jenis makanan yang dikonsumsi
* Mengikuti diet gizi lengkap dan seimbang, artinya makanan yang dikonsumsi harus mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh seperti karbohidrat, protein (hewani, nabati), lemak, vitamin, mineral, serat, dan air, tentunya dengan jumlah yang sesuai kebutuhan. Adapun contoh bahan makanan sumber:
- Karbohidrat banyak pada makanan pokok seperti nasi, kentang, roti, pasta, mie, bihun, tepung, ubi, singkong, dll.
- Protein hewani pada daging ayam, daging sapi, ikan, telur, seafood.
- Protein nabati pada kacang-kacangan, tahu, tempe, dll.
- Vitamin dan mineral pada sayuran, buah-buahan, dan susu.
- Serat pada sayur dan buah.

* Bagi penyandang diabetes dianjurkan:
- Lebih memilih karbohidrat kompleks (nasi, sereal, roti gandum, dll) daripada karbohidrat simpleks (gula pasir, gula jawa, madu, dll), dimana konsumsi dibatasi sekitar 5-10 persen dari total kalori sehari. Jadi dianjurkan hanya sebatas bumbu untuk memasak. Jika ingin mendapatkan rasa manis yang lebih dalam makanan maupun minuman, dapat menggunakan sweetener yang sudah diijinkan oleh badan POM.
- Pilihlah protein yang rendah lemak agar asupan kolesterol tidak melebihi 200 mg/hari.
- Konsumsi banyak serat dari sumber alami seperti sayur dan buah.
- Pilihlah lebih banyak jenis lemak yang baik seperti omega 3 (ikan laut dalam, flaxseed), omega 6 (biji-bijian dan kacang-kacangan) dan omega 9 (alpukat, dark chocolate, olive oil).
- Batasi konsumsi garam sekitar 5 g/hari (setara dengan 1 sendok teh peres) mengingat adanya penyakit hipertensi. Selain itu harus diingat bahwa sumber garam dalam makanan sehari-hari juga bisa diperoleh dari penyedap rasa, makanan yang diawetkan, maupun makanan dalam kaleng. Oleh karena itu setiap kali membeli makanan yang sudah jadi, silakan membaca kandungan gizi (nutrition fact) makanan tersebut, sehingga dapat dihitung sudah berapa banyak garam/ natrium/ sodium yang dikonsumsi.
- Contoh pembagian zat gizi tersebut dalam 1 piring (lihat gambar) dimana sayur dan buah mendapat porsi terbesar, sekitar ½ porsi, lalu nasi atau makanan pokok sekitar ¼ porsi, dan protein ¼ porsi juga. Susu 1 gelas untuk mendapatkan kecukupan vitamin, mineral (kalsium, pospor, magnesium, dll) bagi tubuh terutama bagi ibu yang menyusui.
 
Jadwal makan
Sebaiknya diberikan dalam porsi yang terbagi small and frequent, biasanya dalam enam kali pemberian, yang meliputi sarapan, snack pagi, makan siang, snack sore, makan malam, dan snack malam. Adapun tujuan pembagian tersebut agar kadar gula yang dihasilkan dari makanan yang dikonsumsi tidak melonjak secara drastis, karena porsi yang diberikan sekaligus dalam jumlah banyak.

Jika Nina ingin mendapatkan perhitungan tepat mengenai kebutuhan nutrisi mengingat adanya diabetes dan hipertensi, ada baiknya Nina berdiskusi dengan dokter gizi terdekat yang ada di kota Nina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com