Mahasiswa Pagari Bundaran Waru dengan Pakaian Bekas

SURABAYA, KOMPAS.com - Mahasiswa Pecinta Alam se-Jatim yang tergabung dalam Komunitas Peduli Lingungan (KPL), Selasa (5/6/2012) memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan menggelar aksi mengikat lahan tidur Bundaran Waru Surabaya dengan pakaian bekas. 

Aksi itu menggambarkan keprihatinan para mahasiswa terhadap lahan hijau jantung kota yang tidak dimanfaatkan secara maksimal. Para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jatim itu seperti menjemur pakaian bekas pada tali yang mengitari lahan melingkar di perbatasan sebelah selatan, Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.
 
"Sama seperti pakaian bekas. Lahan ini adalah sisa pembangunan yang harusnya bisa difungsikan menjadi hutan hijau sebagai paru-paru kota yang penting keberadaannya bagi kota sebesar Surabaya dan Sidoarjo, tidak dibiarkan mangkrak seperti ini," kata kordinator KPL, Ramadhan Arif Firmansyah. 

Karena tidak terurus, lahan tersebut menjadi hilang fungsinya, sebaliknya justru dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat seperti tempat singgah para gelandangan, "Bahkan kalau malam dipakai tempat mesum dan menjajakan diri oleh para waria," ujarnya. 

Sebelum mengikat baju bekas di Bundaran Waru, para mahasiswa itu menggelar lomba mewarnai untuk anak-anak dengan menggunakan cat berbahan dari organik di Taman Bungul, serta pembagikan 1.000 bibit pohon buah di area Kebun Binatang Surabaya. Setelah itu baru menuju Bundaran Waru dengan menggunakan kendaraan bebas emisi seperti sepeda dan becak.