Jakarta, Kompas -
Ferrari Roemawi, anggota Komisi VI dari Fraksi Partai Demokrat, dalam rapat kerja Komisi VI dengan Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Senin (28/5), mengatakan, pengembangan mobil nasional (mobnas) jangan terburu-buru, hanya sekadar mengejar target pemerintah saat ini.
”Mobnas harus menjadi produk yang membanggakan dan laku di pasar, terutama pasar global. Jangan buru-buru menciptakan mobnas secara massal, kalau ternyata kita hanya bisa menciptakan dengan teknologi yang sudah usang. Jangan sampai orang lebih memilih mobil bekas daripada mobnas,” ujar Ferrari.
Refrizal, anggota Komisi VI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, mengatakan, mobnas yang diharapkan hanya sekadar merek lokal atau sungguh-sungguh berkomponen lokal. Janganlah semua pihak sekadar euforia menciptakan mobnas.
”Mobnas adalah kendaraan yang ditujukan untuk dapat mengangkut manusia. Ini masalah nyawa dan tidak bisa main-main meloloskan uji kelaikan kendaraan. Butuh upaya serius,” ujar Refrizal.
Menperin mengatakan, Kementerian Perindustrian memberikan dukungan penuh kepada mobil Esemka yang dibuat anak-anak sekolah menengah kejuruan (SMK) dan kelompok masyarakat yang mengembangkan industri kendaraan bermotor. Namun, pihaknya juga memperlihatkan adanya sejumlah kendala, mulai dari keterbatasan rantai pasok dari industri komponen nasional, persyaratan teknis terkait regulasi keselamatan dan kualitas, hingga hak atas kekayaan intelektual.
Namun, Kemenperin juga memperlihatkan besarnya peluang pasar dalam negeri, semangat nasionalisme, dan kondisi ekonomi global yang dibayangi krisis.