Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Bajing Loncat Ditangkap Polisi

Kompas.com - 19/05/2012, 03:45 WIB

Jakarta, Kompas - Tiga pencuri barang di truk yang melintas di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok ditangkap aparat Kepolisian Sektor Koja. Gerombolan remaja yang biasa disebut bajilo atau bajing loncat ini mengincar muatan truk.

Penertiban dilakukan polisi dengan langsung menyambangi beberapa perusahaan yang belakangan ini truknya kerap menjadi sasaran pencurian.

Hampir sepekan operasi dilaksanakan, aparat berhasil menangkap tangan tiga pencuri besi bekas dari truk milik perusahaan peleburan besi PT Gunung Garuda. Ketiga pelaku itu adalah FA (19), yang bekerja sama dengan Syh (27) dan HK (22).

Ketiganya ditangkap saat beraksi di pertigaan Mambo, antara Jalan Yos Sudarso dan Jalan Sulawesi. Dari tangan FA dan Syh diperoleh 90 kilogram besi tua hasil curian serta dari HK sebanyak 25 kilogram. Besi tua ini bisa laku dijual Rp 4.000 per kilogram.

Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Koja Ajun Komisaris Anwar, Jumat (18/5), mengatakan, sebelumnya penertiban ini sulit dilaksanakan. Sebab, seluruh kasus pencurian harus didahului pengaduan korban. Sebaliknya, dari banyak kasus pencurian barang dari atas truk yang dilakukan bajilo,

korban tidak pernah melaporkan, baik itu sopir truk maupun kernetnya.

”Jadi sekarang kami mulai jemput bola ke korban agar pencurian seperti ini bisa ditertibkan,” kata Anwar menjelaskan.

Selama penyelidikan awal, Anwar mengaku tidak hanya menghimpun informasi dari masyarakat dan perusahaan yang truknya kerap jadi sasaran pencurian bajilo. Informasi juga dihimpun dari pengurus rumah singgah anak jalan di wilayah Jakarta Utara karena sebagian besar bajilo itu adalah anak jalanan.

”Kami bergerak secara menyeluruh seperti ini juga karena aksi bajilo ini sudah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Tak sedikit warga melaporkan aksi bajilo menimbulkan ketakutan di kalangan warga,” jelas Anwar.

Salah seorang pelaku, FA, mengaku setiap kali beraksi dia membentuk kelompok dengan beberapa anak jalanan. Pencurian itu hanya bisa dilaksanakan secara berkelompok karena ada sebagian anak yang bertugas mencegat truk, sementara sebagian lagi bertugas memanjat ke atas truk untuk mengambil potongan besi yang diinginkan dan melemparnya ke jalanan. Beberapa anak jalanan lainnya berjaga di pinggir jalan memunguti besi yang dilempar dari atas truk. ”Saya kebagian mungutin besi yang dilempari dari atas truk,” tutur FA.

Saat tertangkap, FA beraksi bersama Syh yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang ojek. Dengan menumpang sepeda motor yang biasa digunakan Syh, FA mengangkut potongan besi seberat 90 kilogram.

”Nanti kalau sudah laku dijual semuanya, uang baru dibagi. Biasanya seorang dapat Rp 50.000,” kata FA.

Tergiur uang itu, Syh pun bersedia mengikuti ajakan FA untuk mencuri besi dari atas truk. (MDN)

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau