Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepiting Laba-laba, Inilah Fauna Endemik Karst Maros....

Kompas.com - 09/05/2012, 17:49 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Kawasan karst Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah karst yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Wilayah ini sering disebut hotspot biodiversitas karst dunia.

Salah satu keanekaragaman yang terdapat di Maros-Pangkep itu adalah krustasea, golongan hewan yang mencakup jenis udang, kepiting dan lobster. Salah satu ciri khas golongan ini adalah memiliki karapas dan kaki beruas-ruas.

Kepiting gua laba-laba palsu atau cancrocaeca xenomorpha adalah satu krustasea unik di antara beragam jenis krustasea yang ada di Maros-Pangkep. Seperti namanya, kepiting ini mirip laba-laba.

"Jenis kepiting ini hanya ditemukan di dalam gua di kabupaten Maros saja," tulis Daisy Wowor dan Cahyo Rahmadi, biolog dari Puslit Biologi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia kepada Kompas.com baru-baru ini.

Jenis kepiting gua laba-laba palsu ini memiliki karapas dengan ukuran panjang sekitar 5,6 mm dan lebar 6,2 mm. Permukaan karapasnya halus dan tidak memiliki tonjolan yang disebut rostrum.

Mata kepiting ini juga tidak berkembang baik, hanya berupa tonjolan membulat yang menyatu dengan karapas dan tak dapat digerakkan. Tak ada tanda adanya kornea dan pigmen.

Uniknya lagi, kaki kepiting ini tidak bercapit, dan langsing bak kaki laba-laba. Dengan alasan inilah jenis Cancrocaeca xenomorpha disebut sebagai kepiting gua laba-laba palsu.

Kepiting gua laba-laba palsu adalah jenis endemik Maros. Spesies ini tersebar di Lubang Batu Neraka, Gua Tanette, Gua Samanggi dan Gua Sulaiman. Jenis ini tinggal di air dan sungai-sungai dalam gua.

Seperti kebanyakan hewan gua lainnya, kepiting ini tak memiliki pigmen. Tak adanya pigmen dan mata yang juga kurang berkembang adalah salah satu bentuk adaptasi di lingkungan gua yang gelap.

Adapun Cancrocaeca xenomorpha adalah salah satu fauna yang terdata dalam eksplorasi LIPI ke Maros-Pangkep. Hasil eksplorasi diterbitkan dalam buku "Fauna karst dan Gua Maros, Sulawesi Selatan" yang diluncurkan baru-baru ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com