Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Varian Matras untuk Kualitas Tidur Lebih Baik

Kompas.com - 09/05/2012, 15:11 WIB

KOMPAS.com - Matras yang dapat menopang tubuh dengan baik, mengikuti lekuk tubuh, tak sekadar memberikan rasa nyaman saat tidur, namun juga menjaga tubuh dari kerusakan tulang belakang.

Pemilihan matras yang tepat, selain dapat membantu meningkatkan kualitas tidur juga mencegah terjadinya gangguan fisik terutama pada tulang belakang. Menurut praktisi chiropractic, Conrad Putt, DC, salah satu penyebab kerusakan tulang belakang adalah posisi tidur yang tak tepat akibat tubuh tak tertopang dengan baik.

Standar sistem tidur berkualitas inilah yang diusung produsen matras dunia King Koil, termasuk dalam menciptakan tujuh varian terbarunya.

King Koil meluncurkan tiga tipe matras, dengan total tujuh varian. Di antaranya, tipe Body Response yang terdiri dari tiga varian yakni Masterpiece, Salute, Natural Response; tipe Perfect Contour terbagi dalam dua varian yakni International Classic, dan Grand Elegance; tipe Spinal Contour terdiri dari dua varian yakni World Edition dan Chiropractor Endorsed.

"Seluruh tipe dan varian ini memenuhi standar ICA (Asosiasi Ahli Tulang Belakang Internasional-RED), basic-nya menopang tulang belakang," jelas Rudy Wirata, Business Unit Manager King Koil saat jumpa pers di Multifunction Hall Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (8/5/2012).

Rudy menjelaskan, kualitas matras dipengaruhi faktor material, desain, dan teknologi. Desain yang mewah, elegan, dengan memerhatikan detil mewakili kualitas suatu matras. Namun pemilihan bahan baku dan penggunaan teknologi juga penting dalam menentukan kualitas matras.

Untuk material matras, tujuh varian matras terbaru ini menggunakan bahan kasmir (Luxurious Chasmere Jacquard) berasal dari China dan Tibet, dengan tekstur ringan, halus, dan tergolong kualitas mewah. Selain kasmir, wol juga jadi pilihan dengan keunggulan sirkulasi udara yang baik. Sutera juga menjadi material pilihan yang mengandung serat protein alami menghasilkan tekstur lembut. Sementara yang tak kalah penting adalah bahan latex yang diolah dengan sistem Talalay untuk menopang setiap inci tubuh.

Penggunaan bahan latex inilah yang merespons kontur tubuh secara alami, karena memberikan keselarasan pada daerah tekanan tinggi untuk memberikan kenyamanan saat tidur.

"Penggunaan latex yang tepat membuat matras bisa lebih bernafas, dampaknya kasur lebih higienis. Sadar atau tidak, saat tidur kita mengeluarkan cairan sekitar 250 ml dalam satu malam, dan ini terserap dalam kasur. Jika matras tidak memiliki sistem sirkulasi yang baik, cairan ini akan mengendap dan menyebabkan jamur," jelasnya.

Teknologi dalam pembuatan matras juga menentukan kualitas, terutama dalam sistem pegas (spring). Rudy kembali menjelaskan, semakin banyak jumlah per pada matras, tubuh akan tertopang lebih maksimal. Terutama untuk menopang bagian pinggang, yang memiliki beban lebih berat saat tidur dibandingkan bagian kepala atau kaki. Sistem pegas yang baik pada matras juga mampu menopang tulang belakang lebih merata, dan mengikuti lekuk tubuh.

"Matras yang mampu menopang seluruh titik tubuh, bukan hanya beberapa titik saja, dapat membantu memperlancar sirkulasi darah," tutup Rudy.

Untuk mengenalkan tujuh varian terbarunya, produk matras yang digemari pengguna pribadi (65 persen) dan memenuhi kebutuhan hotel bintang lima (35 persen) ini, menggelar pameran di Multifunction Hall Plaza Indonesia Jakarta, hingga 13 Mei 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com